Pada penutupan perdagangan Senin sore (06/02), Indeks Harga Saham Gabungan berakhir naik 0,66 persen pada 5395,99. Sedangkan indeks LQ 45 juga berakhir naik 0,69 persen pada 899,48. Penguatan IHSG terdukung meningkatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2016.
Ekonomi Indonesia tahun 2016 tumbuh 5,02 persen lebih tinggi dibanding capaian tahun 2015 sebesar 4,88 persen, demikian rilis dari Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, Senin (06/02).
BPS menjelaskan bahwa dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 8,90 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non-Profit yang melayani Rumah tangga sebesar 6,62 persen.
Lihat : Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2016 Naik Mantap, Capai 5,02 Persen
Peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia menguatkan mata uang Rupiah. Pasangan kurs USDIDR melemah 0,17 persen pada 13,320.
Penguatan Rupiah mendorong aksi bargain hunting investor asing. Terpantau dana asing yang masuk pasar modal mencapai net Rp 474,29 miliar.
Sore ini terpantau 191 saham menguat dan 139 saham melemah. Transaksi saham terjadi sebanyak 207,55 juta saham dengan nilai nominal Rp.7,8 triliun, dengan frekuensi sebanyak 366,742 kali.
Pada sore ini, IHSG terdukung oleh 9 sektor yang positif, dengan penguatan tertinggi sektor Keuangan yang naik 1,02 persen.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya IHSG berpotensi naik dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Bursa juga akan mencermati pergerakan bursa Wall Street dan harga minyak mentah. Secara teknikal IHSG akan bergerak dalam kisaran Support 5374-5354, dan kisaran Resistance 5415-5435
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang