Pelemahan rupiah selama 2 hari berturut terus berlanjut masuki perdagangan pasar valas hari Selasa (14/2) yang dibuka lebih lemah dari perdagangan sebelumnya. Kekuatan dollar AS awal pekan masih menekan rupiah dibandingkan dengan kurs kawasan Asia yang terpantau sedang menguat. Selain itu gerak rupiah dibatasi oleh pelemahan kurs referensi yang dilakukan BI untuk transaksi hari ini.
Pergerakan rupiah yang negatif turut menghambat keuntungan bursa saham dengan banyaknya aliran modal investor asing keluar bursa oleh profit taking sehingga tercetak net sell sebesar Rp51 miliar lebih. Tekanan jual investor asing tersebut memberi beban bagi IHSG yang anjlok 0,1%.
Lihat: IHSG 14 Februari Dibuka Lemah Terganjal Profit Taking Asing
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot pagi ini bergerak negatif dengan posisi melemah 0,04% dari akhir perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13329/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13329/US$. Demikian untuk nilai kurs jisdor yang ditetapkan BI ke posisi lebih lemah di 13330 dari perdagangan sebelumnya di 13318.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi lemah pada akhir perdagangan oleh profit taking investor asing, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13350 dan resistance di 13300.
H Bara/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Jul Allens