Di akhir perdagangan bursa saham Jepang Jumat (17/02), indeks Nikkei ditutup turun 112,91 poin, atau 0,58 persen, ke 19,234.62. Bursa Saham Jepang melemah tertekan penguatan Yen.
Yen diperdagangkan pada 113,31 dolar pada 4:14 HK / SIN, penguatan dari level atas 114 awal pekan ini, tapi lebih lemah dari sesi sebelumnya tinggi 113,13.
Yen yang relatif kuat membuat saham-saham eksportir Jepang lebih rendah, dengan saham Toyota menutup turun 0,88 persen, saham Mitsubishi Electric turun 1,55 persen, sementara saham Sony turun 0,37 persen.
Perusahaan elektronik Jepang Sharp mengalahkan indeks yang lebih luas untuk menutup 2,80 persen pada 331 yen, setelah perusahaan merevisi perkiraan pendapatannya.
Dalam pengajuan Jumat, Sharp memperkirakan pendapatan operasional untuk tahun yang berakhir 31 Maret 2017, menjadi ¥ 47400000000, naik dari perkiraan sebelumnya ¥ 37300000000.
Sharp juga memangkas kerugian yang diperkirakan untuk tahun ini menjadi 27,1 miliar yen, dari perkiraan sebelumnya 37,2 miliar yen.
Sementara itu, saham Toshiba jatuh 9,23 persen menjadi 184 yen memperpanjang kerugian dari sesi sebelumnya. Selama empat sesi terakhir, saham Toshiba telah jatuh lebih dari 27 persen sejak puncaknya pada awal pekan ini, menyentuh sesi rendah dari 178 yen pada Jumat.
Secara mingguan indeks Nikkei turun 0,7 persen, sebagian besar tergerus penguatan Yen dan merosot tajamnya saham Toshiba.
Pada Senin mendatang akan dirilis data perdagangan Jepang bulan Januari yang diindikasikan terjadi penurunan ekspor dan penurunan surplus perdagangan.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks Nikkei berpotensi lemah jika data perdagangan Jepang terealisir menurun. Namun bursa juga akan mencermati pergerakan mata uang Yen.
Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang