Mengakhiri perdagangan pasar valas sesi Asia hari Jumat (17/2), dollar AS terpantau bergerak rebound terhadap banyak rival utamanya. Kondisi tersebut membuat rupiah kepayahan bergerak kuat setelah awal sesi dibuka melemah dari perdagangan sebelumnya. Minat asing untuk membeli rupiah sedang menurun demikian juga yang terjadi di bursa saham.
Dalam perdagangan bursa saham setelah sesi pertama ditutup, pergerakan rupiah yang negatif membuat investor asing menarik modalnya cukup besar sehingga terbentuk net sell Rp456 miliar lebih. Tekanan jual dari investor asing tersebut memangkas kekuatan IHSG sesi pertama yang anjlok 0,5%.
Lihat: IHSG 17 Februari Sesi 1 Tertekan Pelemahan Bursa Asia
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot siang ini bergerak negatif dengan posisi melemah 0,06% dari akhir perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13301/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13330/US$. Namun untuk kurs Jisdor dan kurs transaksi antar bank yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini lebih kuat dari perdagangan sebelumnya.
Kurs jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia lebih kuat di 13328 dari perdagangan sebelumnya 13329, demikian kurs transaksi antar bank juga ditetapkan lebih kuat di 13395 dari perdagangan sebelumnya 13396.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hingga sore berpotensi lemah pada akhir perdagangan sekalipun kekuatan dollar AS terpangkas sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di kisaran support di 13350 dan resistance di 13300.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor : Jul Allens