Mengakhiri perdagangan valas akhir pekan (20/2), rupiah yang dari awal sesi bergerak negatif di zona merah ditutup lanjutkan tekanan 2 hari berturut sebelumnya terhadap dollar AS sekalipun mata uang global tersebut sedang tertekan. Anjloknya rupiah awal pekan ini jatuh ke posisi terendah sejak perdagangan awal bulan Februari.
Lihat: Dollar AS Sesi Eropa Dipukul Banyak Rivalnya
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot sore ini bergerak negatif dengan posisi melemah 0,16% dari akhir perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13354/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13350/US$. Namun untuk kurs Jisdor dan kurs transaksi antar bank yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini lebih lemah dari perdagangan sebelumnya.
Pelemahan rupiah tersebut turut memperbanyak ditariknya dana cukup besar oleh investor asing di bursa saham sehingga terbentuk net sell sebesar Rp161 miliar lebih. Namun tekanan jual investor asing tersebut tidak mampu menekan IHSG yang ditutup naik 0,2%.
Lihat: IHSG 20 Februari Berakhir Naik Terbantu Kenaikan Minyak Mentah
Untuk pergerakan kurs Rupiah perdagangan esok hari, analyst Vibiz Research Center memperkirakan menguat oleh proyeksi pergerakan dollar AS yang lemah di akhir perdagangan malam ini.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor : Jul Allens