Mengakhiri perdagangan pasar valas sesi Asia hari Senin (20/2), dollar AS terpantau bergerak konsolidasi terhadap banyak rival utamanya. Kondisi tersebut masih menekan rupiah yang sejak pagi dibebani oleh BI dengan menurunkan kurs referensi untuk transaksi hari ini.
Dalam perdagangan bursa saham setelah sesi pertama ditutup, pergerakan rupiah yang negatif membuat investor asing menarik modalnya cukup besar sehingga terbentuk net sell Rp117 miliar lebih. Namun tekanan jual dari investor asing tersebut belum mampu memangkas kekuatan IHSG sesi pertama yang sedang naik 0,3%.
Lihat: IHSG 20 Februari Sesi 1 Bergerak Naik Didukung Penguatan 8 Sektor
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot siang ini bergerak negatif dengan posisi melemah 0,20% dari akhir perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13360/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13350/US$. Namun untuk kurs Jisdor dan kurs transaksi antar bank yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini lebih lemah dari perdagangan sebelumnya.
Kurs jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia lebih kuat di 13352 dari perdagangan sebelumnya 13328, demikian kurs transaksi antar bank juga ditetapkan lebih lemah di 13419 dari perdagangan sebelumnya 13395.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hingga sore berpotensi lemah pada akhir perdagangan sekalipun kekuatan dollar AS terpangkas sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di kisaran support di 13380 dan resistance di 13310.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor : Jul Allens