Mengamati pergerakan saham PT Midi Utama Indonesia Tbk.(MIDI) sebagai operator jaringan ritel Alfamidi, Lawson, Alfaekspress dan Alfasupermarket yang merupakan anak usaha dari PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk.(AMRT) alami pergerakan yang tidak biasanya sejak pekan lalu.
Saham MIDI yang selama ini kurang menarik diperdagangkan karena tidak liquid alami peningkatan nilai saham yang signfikan 270 poin hingga perdagangan awal pekan, akhirnya mulai terpangkas pada perdagangan hari Selasa (21/2). Saham MIDI anjlok 45 poin setelah sebelumnya dilaporkan perseroan berhasil meraup keuntungan yang besar sepanjang tahun 2016.
Sepanjang tahun 2016 MIDI mencetak pendapatan neto sebesar Rp8,49 triliun atau naik 18% dari tahun 2015 yang hanya Rp7,17 triliun. Peningkatan pendapatan ini menjadi tumpuan perolehan laba Rp196 miliar yang juga, yang naik dari laba tahun 2015 Rp140,51 miliar.
Untuk pergerakan sahamnya di lantai perdagangan bursa saham hari Selasa (21/2), saham MIDI dibuka anjlok pada posisi 900 dan sempat naik ke posisi 910. Mengakhiri perdagangan saham hari ini, MIDI masuk zona merah pada posisi 900 dengan volume saham yang sudah diperdagangkan hanya 92 ribu lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, saham MIDI perdagangan sebelumnya bergerak bullish dengan indikator MA bergerak naik dengan Stochastic bergerak naik di atas area jenuh beli. Dengan kondisi teknikalnya, rekomendasi trading berikutnya untuk saham ini wait and see.
Lens Hue/VMN/VBN/ Analyst at Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang