Harga minyak mentah masih berada di dekat tertinggi tujuh minggu pada perdagangan hari Rabu (22/02) di sesi Asia, setelah OPEC mengisyaratkan optimisme atas kesepakatan dengan produsen lain termasuk Rusia untuk membatasi produksi dan kelebihan yang telah membebani pasar sejak 2014.
Harga minyak mentah berjangka AS kontrak baru bulan depan, naik 17 sen atau 0,31 persen, menjadi $ 54,50 per barel. Pada hari Selasa, kontrak Maret berakhir naik 66 sen, atau 1,2 persen, pada $ 54,06, setelah memuncak pada $ 54,68, tertinggi sejak 3 Januari.
Harga minyak mentah berjangka Brent naik 23 sen atau 0,41 persen, menjadi $ 56,89 per barel. Sebelumnya perdagangan setelah mengakhiri sesi di $ 56,66 per barel, naik 48 sen atau 0,9 persen. Ini sebelumnya mencapai tertinggi sejak 2 Februari di $ 57,31.
Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan produsen lain di luar kelompok setuju pada bulan November untuk memangkas produksi sekitar 1,8 juta barel per hari (bph) dalam upaya untuk mengurangi kelebihan yang telah menekan harga selama lebih dari dua tahun.
Mohammad Barkindo, Sekjen OPEC, mengatakan dalam konferensi industri di London bahwa data Januari menunjukkan kepatuhan dari negara-negara anggota yang berpartisipasi dalam penurunan produksi telah di atas 90 persen. Persediaan minyak akan menurun lebih lanjut tahun ini, tambahnya.
Rusia dan produsen luar lainnya sejauh ini menyatakan persentase yang lebih kecil dari pemotongan, tapi Barkindo mengatakan ini akan meningkat.
Barkindo juga menyatakan terlalu dini untuk mengatakan jika pengurangan pasokan, yang berlangsung selama enam bulan dari 1 Januari, akan perlu diperpanjang atau diperdalam pada pertemuan OPEC mendatang pada bulan Mei, katanya.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah untuk perdagangan selanjutnya akan naik dengan optimisme pemotongan produksi. Namun jika dollar AS terus menguat dan sentimen peningkatan produksi AS masih terus membayangi, akan dapat menekan harga. Harga minyak mentah berpotensi bergerak dalam kisaran Resistance $ 55.00-$ 55.50, dan jika harga turun akan menembus kisaran Support $ 54.00-$ 53.50.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang