Pergerakan rupiah hari Rabu (22/2) dibuka menguat setelah selama 4 hari berturut alami pelemahan terhadap dollar AS. Rebound rupiah mendapat tenaga dari momentum bearish dollar AS dan juga penguatan kurs referensi BI.
Pergerakan rupiah yang positif masih belum mampu memberikan dorongan beli oleh investor lebih besar di bursa saham sehingga masih tercetak net sell sebesar Rp20 miliar lebih. Namun tekanan jual investor asing tersebut tidak memberi tekanan bagi IHSG yang sedang naik 0,2%.
Lihat: IHSG 22 Februari Dibuka Naik Terdorong Penguatan Wall Street dan Rupiah
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot pagi ini bergerak positif dengan posisi menguat 0,12% dari akhir perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13356/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13362/US$. Namun untuk nilai kurs jisdor yang ditetapkan BI ke posisi lebih kuat di 13356 dari perdagangan sebelumnya di 13370.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi menguat pada akhir perdagangan oleh kuatnya gerak dollar AS, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13400 dan resistance di 13310.
H Bara/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Jul Allens