Bursa saham AS ditutup mixed pada akhir perdagangan Kamis dinihari (23/02) setelah risalah dari pertemuan Federal Reserve mengisyaratkan bahwa kenaikan suku bunga bisa datang dilaksanakan segera. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,16 persen, menjadi ditutup pada 20,775.60, membukukan rekor kesembilan berturut, dengan kenaikan tertinggi saham DuPont. Indeks S & P 500 turun 0,11 persen, menjadi berakhir pada 2,362.82, dengan sektor energi memimpin lima sektor yang lebih rendah. Indeks Nasdaq turun 0,09 persen, menjadi ditutup pada 5,860.63.
Bursa Asia dibuka lemah pagi ini setelah bursa Wall Street mixed dan risalah pertemuan The Fed menunjukkan kenaikan suku bunga segera. Terpantau Indeks Nikkei merosot 0,51 % pada 19.279,60. Indeks ASX 200 turun 0,32 % pada 5.786,80. Indeks Kospi turun 0,03 persen pada 2.105,89.
Dari pasar komoditas, harga minyak mentah berjangka AS pada akhir perdagangan Kamis dinihari (23/02) merosot 1,4 persen di 53,59 dollar per barel, pada ekspektasi lonjakan persediaan minyak mentah AS, tetapi tetap diperdagangkan dekat level tertinggi multi-minggu setelah optimisme OPEC atas kesepakatan dengan produsen lain untuk mengurangi produksi. Harga minyak mentah untuk perdagangan selanjutnya diperkirakan akan naik dengan laporan API yang menunjukkan terjadi penurunan persediaan mingguan minyak mentah AS.
Sedangkan harga emas spot LLG pada akhir perdagangan Kamis dinihari (23/02) berakhir naik 0,15 persen pada 1,237.73 dollar per troy ons, setelah risalah pertemuan The Fed yang menyimpulkan bahwa kenaikan suku bunga bisa segera dilaksanakan, namun tidak memberikan petunjuk kapan waktu yang pasti untuk kenaikan. Harga emas berpotensi naik dengan belum jelasnya waktu kenaikan suku bunga AS dan ketidakpastian politik di Eropa.
Dari pasar valas, Dollar AS merosot semalam dalam reaksi spontan terhadap rilis pertemuan The Fed yang diharapkan lebih hawkish, namun tidak memberikan kepastian waktu kenaikan suku bunga. EURUSD naik 0,18% pada 1.0554. GBPUSD turun 0.20 % pada 1.2446. USDJPY turun 0,32 persen pada 113.31. Pagi ini terpantau dollar AS pulih setelah pasar kembali mencerna risalah pertemuan The Fed untuk kenaikan suku bunga segera.
Dari pasar modal Indonesia, pada penutupan perdagangan Rabu sore (22/02), Indeks Harga Saham Gabungan berakhir naik 0,33 persen pada 5358,68. Penguatan IHSG terdukung penguatan Rupiah yang mendorong aksi bargain hunting investor asing. Sentimen negative hari ini datang dari kemerosotan harga minyak mentah dibatasi keuntungan bursa saham global dan potensi penguatan Rupiah yang mengundang capital inflow. Secara teknikal pergerakan IHSG untuk perdagangan selanjutnya, diperkirakan akan ada di kisaran support 5285-5320 dan resisten 5376-5397. Saham-saham yang menarik untuk dicermati hari ini: AKRA, KLBF, HMSP dan EXCL.
Hari ini pasar akan mencermati Keputusan suku bunga Korea Selatan, Inflation Rate Januari Singapura, Gfk Consumer Confidence Maret Jerman, Retail Sales Italia, Jobless Claim, persediaan minyak mentah mingguan AS.
Editor : Jul Allens