Harga timah di bursa Malaysia naik pada perdagangan Rabu (01/03). Kenaikan harga timah terdukung peningkatan pertumbuhan manufaktur Tiongkok.
Pertumbuhan manufaktur Tiongkok meningkat pada bulan Februari karena pesanan ekspor naik, sebuah survei swasta menunjukkan pada hari Rabu (01/03).
The Caixin / Markit Manufacturing Purchasing Managers Index (PMI) naik menjadi 51,7 pada penyesuaian musiman, naik dari 51,0 pada bulan Januari dan mengalahkan perkiraan analis 50,8.
Indeks manufaktur resmi Pembelian Manajer (PMI) Tiongkok naik menjadi 51,6 pada Februari, mengalahkan tingkat 51,1 yang diharapkan, dan 51,3 pada bulan Januari, Reuters melaporkan pada hari Rabu, sementara sektor jasa Tiongkok sedikit melambat di bulanan.
Lihat : Pertumbuhan Manufaktur Februari Tiongkok Meningkat
Harga timah di bursa komoditas Malaysia terpantau mengalami kenaikan hari ini. Harga logam industri ini diperdagangkan pada posisi 19.280 dollar per ton, naik sebesar 100 dollar atau 0,5 persen dari penutupan sebelumnya pada 19.180.
Untuk bulan Februari, harga tima merosot 2,6 persen. Pelemahan sebagian besar terganjal kekuatan dollar AS, pelemahan harga logam di Tiongkok, kemerosotan bursa Wall Street dan Eropa, dan pelemahan sektor jasa Tiongkok.
Pagi tadi telah disampaikan pidato Presiden AS Donald Trump yang memberikan nada optimis untuk penguatan ekonomi AS melalui reformasi pajak hingga belanja infrastruktur. Dollar AS diperkirakan menguat.
Lihat : Pidato Optimis Ekonomi Trump : Reformasi Pajak, Infrastruktur, Proteksi, Deregulasi
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga timah Malaysia pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah terbatas dengan penguatan dollar AS. Harga akan menghadapi level Support di posisi 19.100 dollar dan 18.900 dollar. Akan tetapi jika terjadi kenaikan, harga timah akan menghadapi level Resistance di 19.500 dollar dan 19.700 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang