Pasar saham AS merosot pada akhir perdagangan Selasa dinihari (07/03) terpicu rencana kebijakan moneter ketat dari Federal Reserve dan meningkatnya kekuatiran geopolitik pasca Korea Utara lepaskan rudal ke Jepang. Indeks Dow Jones turun 0,24 persen, menjadi ditutup pada 20,954.34, dengan penurunan tertinggi saham Travelers. Indeks S & P 500 turun 0,33 persen, menjadi berakhir pada 2,375.31, dengan sektor bahan dan keuangan memimpin 10 sektor yang lebih rendah dan sektor energi sebagai satu-satunya yang naik. Indeks Nasdaq turun 0,37 persen, menjadi ditutup pada 5,849.17.
Bursa Asia bergerak mixed pagi ini menyusul pelemahan bursa Wall Street. Terpantau Indeks Nikkei turun 0,04 % pada 19.371,93. Indeks ASX 200 naik 0,45 % pada 5.772,30. Indeks Kospi naik 0,53 persen pada 2.092,41.
Dari pasar komoditas, harga minyak mentah berjangka AS pada akhir perdagangan Selasa dinihari (07/03) turun 0,2 persen di 53,20 dollar per barel, setelah Badan Energi Internasional memperkirakan peningkatan pertumbuhan minyak serpih potensial dan penurunan permintaan produk olahan Eropa, yang menjadi pertanda buruk bagi upaya global untuk mengurangi kelebihan minyak mentah. Harga minyak mentah akan bergerak lemah jika dollar AS lanjutkan penguatan. Demikian juga jika kekuatiran ketidakpatuhan kesepakatan pemotongan produksi dan peningakatan produksi AS terus meningkat, akan menekan harga.
Sedangkan harga emas spot LLG pada akhir perdagangan Selasa dinihari (07/03) berakhir turun 0,6 persen pada 1,226.61 dollar per troy ons, tertekan oleh komentar dari Ketua Federal Reserve Janet Yellen yang memperkuat ekspektasi kenaikan suku bunga AS bulan ini. Harga emas berpotensi melemah terbatas jika dollar AS lanjutkan penguatan.
Dari pasar valas, Dolar AS meningkat terhadap Euro setelah mantan perdana menteri Perancis tidak bersedia mencalonkan diri sebagai Presiden Perancis, sehingga meningkatkan peluang bagi calon anti Uni Eropa Marine Le Pen. EURUSD turun o,38 persen pada 1.0580. GBPUSD turun 0.46 % pada 1.2234. USDJPY turun 0,08 persen pada 113.88. Dollar AS diperkirakan meningkat dengan menguatnya harapan kenaikan suku bunga AS di bulan Maret.
Dari pasar modal Indonesia, pada penutupan perdagangan Senin sore (06/03), Indeks Harga Saham Gabungan berakhir naik 0,35 persen pada 5409,82. Penguatan IHSG terdukung penguatan mata uang Rupiah. Sentimen negatif hari ini akan datang dari merosotnya bursa Wall Street dan harga minyak mentah, serta kekuatan dollar AS yang bisa menekan Rupiah. Namun diharapkan optimism ekonomi domestic dapat mendukung kenaikan bursa. Secara teknikal pergerakan IHSG untuk perdagangan selanjutnya, diperkirakan akan ada di kisaran support 5360-5380 dan resisten 5419-5432. Saham-saham yang menarik untuk dicermati hari ini: BBTN, ADRO, PTPP dan EXCL.
Hari ini pasar akan mencermati data Keputusan suku bunga Australia, Cadangan devisa Februari Jepang, Cadangan devisa Februari Tiongkok, Cadangan devisa Februari Hong Kong, House Price Index Februari Inggris, GDP Growth Rate Q4 Zona Eropa, Data Perdagangan Januari AS.
Editor : Jul Allens