Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga AS Menguat; Dollar AS Kuat, Komoditas Lemah

812

Bursa saham AS ditutup lebih rendah pada akhir perdagangan Rabu dinihari (08/03) terpicu prospek kebijakan moneter ketat dan proposal partai Republik AS untuk mencabut dan mengganti Obamacare. Indeks Dow Jones turun 0,14 persen, menjadi 20,924.76, dengan penurunan tertinggi saham Chevron. Indeks S & P 500 turun 0,29 persen, menjadi berakhir pada 2,368.39, dengan sektor energi memimpin sembilan sektor yang lebih rendah. Indeks Nasdaq turun 15,25 poin, atau 0,26 persen, menjadi ditutup pada 5,833.93.

Bursa Asia bergerak lemah pagi ini mengikuti pelemahan bursa Wall Street dan kekuatiran kenaikan suku bunga AS.  Terpantau Indeks Nikkei turun 0,59 % pada 19.229,80. Indeks ASX 200 turun 0,10 % pada 5.755,40. Indeks Kospi turun 0,21 persen pada 2.089,75.

Dari pasar komoditas, harga minyak mentah berjangka AS pada akhir perdagangan Rabu dinihari (08/03) turun 0,11 persen di 53,14 dollar per barel, setelah menteri minyak Arab Saudi memberikan pesan campuran tentang pemotongan produksi OPEC masa depan. Harga minyak mentah akan bergerak lemah dengan peningkatan produksi mingguan AS melebihi perkiraan seperti yag dilaporkan API.

Sedangkan harga emas spot LLG pada akhir perdagangan Rabu dinihari (08/03) berakhir turun 0,88 persen pada 1,214.70 dollar per troy ons, mencapai terendah lebih dari empat pekan karena dolar AS menguat dan harapan untuk kenaikan suku bunga AS bulan ini menguat. Harga emas berpotensi melemah terbatas dengan menguatnya ekspektasi kenaikan suku bunga AS bulan ini.

Dari pasar valas, Dolar AS naik dengan menguatnya ekspektasi kenaikan suku bunga AS bulan ini, namun dibatasi oleh defisit perdagangan AS yang semakin melebar. EURUSD turun 0,14 persen pada 1.0566. GBPUSD turun 0.30 % pada 1.2198.  USDJPY naik 0,08 persen pada 113.97.  Dollar AS diperkirakan meningkat dengan menguatnya harapan kenaikan suku bunga AS di bulan Maret.

Dari pasar modal Indonesia, pada penutupan perdagangan Selasa sore (07/03), Indeks Harga Saham Gabungan berakhir turun 0,13 persen pada 5402,61. Pelemahan IHSG terganjal profit taking investor lokal.  Sentimen negatif hari ini akan datang dari merosotnya bursa Wall Street dan harga minyak mentah, serta kekuatan dollar AS. Namun diharapkan optimisme ekonomi domestic dapat mendukung kenaikan bursa.  Secara teknikal IHSG akan bergerak dalam kisaran Support 5382-5362, dan kisaran Resistance 5422-5442.

Hari ini pasar akan mencermati Pertumbuhan ekonomi Q4 Jepang, Data Perdagangan Februari Tiongkok, AdP Employment Change AS, Data persediaan minyak mentah mingguan AS, Cadangan Devisa Indonesia.

Editor : Jul Allens

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here