Harga minyak mentah naik pada hari Kamis (16/03) di sesi Asia untuk memperpanjang keuntungan dari sesi sebelumnya setelah data resmi pemerintah menunjukkan persediaan AS telah turun dari rekor tertinggi.
Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) naik 27 sen, atau 0,6 persen, pada $ 49,13 per barel, setelah melonjak 2,4 persen pada sesi sebelumnya sementara membukukan kenaikan pertama dalam delapan hari.
Harga minyak mentah berjangka Brent naik 31 sen, atau 0,6 persen, ke $ 52,12. Brent memiliki kenaikan pertama mereka dalam tujuh hari pada Rabu, memperoleh 1,7 persen.
Harga melonjak pada Rabu setelah laporan pasar dan data resmi menawarkan beberapa harapan bahwa dekat tiga tahun kekenyangan global dalam minyak akan segera berakhir, meskipun lebih lambat daripada yang telah diantisipasi.
Benchmark telah memantul dari tingkat terendah sejak Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) memutuskan untuk memangkas produksi pada akhir tahun lalu, dengan lonjakan harga awal berlalu sebagai persediaan tetap tinggi.
Persediaan minyak dunia naik untuk pertama kalinya dalam enam bulan pada bulan Januari, meskipun dilaksanakan kesepakatan OPEC, demikian Badan Energi Internasional mengatakan dalam laporan minyak bulanannya pada hari Rabu.
Namun data dari AS Energy Information Administration (EIA) menunjukkan persediaan minyak mentah AS turun pekan lalu, penurunan mingguan pertama setelah sembilan peningkatan berturut.
Persediaan minyak mentah turun 237.000 barel dalam pekan hingga 10 Maret, bertentangan dengan perkiraan analis untuk peningkatan 3,7 juta barel.
Persediaan telah diawasi ketat oleh pedagang minyak untuk melihat apakah pengurangan OPEC mengurangi kekenyangan global.
Lonjakan minyak juga didorong setelah IEA mengatakan permintaan menyalip pasokan pada paruh pertama tahun ini.
Pasar juga telah terkesan dengan tingkat kepatuhan OPEC dengan pemotongan dan ini cenderung terus berlanjut, kata BMI Research. BMI mengatakan ada tanda-tanda awal bahwa kepatuhan Maret juga akan menjadi kuat dan bahkan bisa melebihi dua bulan sebelumnya.
Malam nanti akan dirilis data perumahan Building Permit dan Housing Starts Februari yang diindikasikan meningkat. Juga data Jobless Claim yang diindikasikan menurun. Jika terealisir akan menguatkan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi lanjutkan kenaikan dengan penurunan produksi AS. Namun jika malam nanti data ekonomi AS positif, maka menguatkan dollar AS dan menekan minyak mentah. Harga minyak mentah berpotensi bergerak dalam kisaran Resistance $ 49.60-$ 50.10, dan jika harga turun akan menembus kisaran Support $ 48.60-$ 48.10.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang