Defisit perdagangan Hong Kong meningkat sebesar 69,8 persen menjadi HKD 56,3 miliar pada Februari 2017 dari HKD 33,1 miliar bulan yang sama tahun sebelumnya. Ini adalah defisit perdagangan terbesar sejak Desember 2014, karena ekspor naik 18,2 persen dan impor pada lebih cepat 25,4 persen.
Secara tahun ke tahun, ekspor naik 18,2 persen menjadi HKD 241.7 miliar di Februari 2017 setelah penurunan 1,2 persen pada Januari 2017. Ekspor ke Asia secara keseluruhan naik sebesar 29,9 persen, terutama untuk Taiwan (82,7 persen); Vietnam (46,5 persen); Tiongkok (35,9 persen); Filipina (21,3 persen); Korea Selatan (18,4 persen) dan India (9,7 persen).
Ekspor meningkat untuk: mesin listrik, aparat dan peralatan, dan bagian listrik daripadanya (35,9 persen); telekomunikasi dan rekaman dan alat dan peralatan reproduksi suara (28,1 persen) dan mesin kantor dan mesin pengolah data otomatis (7,8 persen).
Sedangkan tahun ke tahun, impor naik sebesar 25,4 persen menjadi HKD 298 miliar pada bulan Februari 2017, setelah penurunan 2,7 persen pada bulan sebelumnya. Meningkat dicatat dari Filipina (59,9 persen); Korea Selatan (59,4 persen); Belanda (17,4 persen); India (32,6 persen); Thailand (28,7 persen); Jepang (27,4 persen) dan Tiongkok (24,5 persen).
Impor melonjak untuk: listrik mesin dan peralatan, dan bagian listrik daripadanya (37,4 persen); alat dan peralatan telekomunikasi dan rekaman suara (28,1 persen) dan mesin kantor dan mesin pengolah data otomatis (16 persen).
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang