Bursa saham AS ditutup mixed hari pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (25/03) setelah parlemen AS gagal menyepakati RUU perawatan kesehatan AS. Indeks Dow Jones turun 0,29 persen, menjadi ditutup pada 20,596.72, dengan penurunan tertinggi saham Goldman Sachs. Indeks S & P 500 turun 0,08 persen, menjadi berakhir pada 2,343.98, dengan sektor bahan memimpin tujuh sektor yang lebih rendah. Indeks Nasdaq naik 0,19 persen, ke 5,828.74. Untuk minggu ini ketiga indeks utama merosot lebih dari 1 persen.
Bursa Asia dibuka lemah pagi mengikuti bursa Wall Street yang tertekan kegagalan persetujuan RUU perawatan kesehatan AS. Terpantau Indeks Nikkei turun 1,22 % pada 19.026,60. Indeks ASX 200 turun 0,45 % pada 5727,60. Indeks Kospi turun 0,21 persen pada 2.164,45.
Dari pasar komoditas, harga minyak mentah berjangka AS naik 0,6 persen di 47,97 dollar per barel, mematahkan penurunan beruntun empat hari dalam perdagangan tipis pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (25/03), tapi membukukan kerugian mingguan karena kekhawatiran kelebihan minyak mentah global. Harga minyak mentah dapat bergerak naik jika pelemahan dollar AS berlanjut. Untuk minggu ini harga minyak merosot 1,7 persen.
Sedangkan harga emas spot LLG pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (25/03) berakhir naik 0,29 persen pada 1,248.36 dollar per troy ons, berada di jalur untuk kenaikan mingguan kedua, terpicu pelemahan dollar AS ke dekat posisi terendah 7 minggu, karena RUU perawatan kesehatan AS tidak lolos di parlemen AS. Harga emas berpotensi naik jika pelemahan dollar AS berlanjut. Untuk minggu ini harga emas naik 1 persen, kenaikan mingguan kedua.
Dari pasar valas, bertambah parahnya performa dollar AS awal pekan ini dipicu oleh penolakan parlemen terhadap UU healthcare Presiden Donald Trump menggantikan Obamacare. EURUSD naik 0,12 persen pada 1.0796. GBPUSD turun 0.40 % pada 1.2471. USDJPY naik 0,36 persen pada 111.32. Dollar AS diperkirakan lanjutkan pelemahan setelah kegagalan RUU perawatan kesehatan AS yang diusung Presiden Trump belum berhasil menggantikan Obamacare.
Dari pasar modal Indonesia, pada penutupan perdagangan Jumat sore (24/03), Indeks Harga Saham Gabungan kambali catat rekor kenaikan tertinggi sepanjang sejarah, berakhir naik tipis 0,06 persen pada 5567,13. Penguatan tipis IHSG terdukung aksi beli saham investor asing mengimbangi upaya profit taking investor lokal.
Sentimen positif hari ini akan datang dari pelemahan dollar AS yang dapat menguatkan mata uang Rupiah dan kenaikan minyak mentah akhir pekan. Namun pelemahan Wall Street dapat menjadi sentimen negatif. Secara teknikal pergerakan IHSG untuk perdagangan selanjutnya, diperkirakan akan ada di kisaran support 5505-5540 dan resisten 5590-5620. Saham-saham yang menarik untuk dicermati hari ini: ADHI, CPIN, SMGR dan TBIG.
Hari ini pasar akan mencermati Ifo Business Climate Maret Jerman, Data perdagangan Februari Hong Kong dan perkembangan kebijakan Presiden AS Donald Trump.
Editor : Jul Allens