Harga minyak mentah naik ke level tertinggi satu bulan pada hari Rabu (05/04) pada tanda-tanda pengetatan pasokan bertahap.
Harga minyak mentah berjangka Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI) naik 27 sen, atau 0,5 persen, pada $ 51,30 per barel.
Harga minyak mentah berjangka untuk kontrak bulan depan Brent, patokan internasional untuk minyak, berada di $ 54,40 per barel, naik 23 sen, atau 0,4 persen.
Kedua patokan pada Rabu mencapai tingkat tertinggi sejak 8 Maret.
Para pedagang mengatakan bahwa kondisi pasar perlahan diperketat mengarahkan kenaikan harga, dengan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) memimpin suatu upaya untuk memangkas produksi.
Dengan sebagian besar minyak mentah OPEC diekspor pada kapal tanker, melacak gerakan kapal bisa menjadi alat ukur yang baik dari kondisi pasar.
Pasokan minyak yang dikirimkan telah jatuh sebanyak 17 persen sejak awal tahun, menurut perusahaan analisis minyak Vortexa. Terjadi penurunan yang signifikan dalam pasokan minyak global sejak Januari, dengan minyak turun dari 978 juta barel pada 1 Januari ke 812 juta barel pada 3 April.
Data perdagangan minyak di Thomson Reuters Eikon menunjukkan bahwa pengiriman OPEC ke seluruh dunia jatuh ke 813,7 juta barel pada akhir Maret dari 796,6 juta barel pada bulan Januari.
Tapi pasar ketat hanya akan secara bertahap menyebabkan penurunan dalam persediaan membengkak karena produksi di beberapa negara, terutama Amerika Serikat, meningkat.
Pasokan minyak mentah AS turun 1,8 juta barel pekan lalu untuk 533.700.000, masih dekat sebuah rekor sepanjang masa, menurut data yang dirilis Selasa malam dari American Petroleum Institute.
Jumlah kilang pengeboran minyak baru AS naik untuk 11 minggu berturut pekan lalu menjadi 662, membuat kuartal pertama terkuat untuk penambahan kilang sejak pertengahan 2011, menurut perusahaan jasa energi Baker Hughes mengatakan.
Menyusul kemerosotan pada tahun 2015 dan 2016, produksi minyak AS telah meningkat 8,5 persen sejak pertengahan 2016 pada 9.150.000 barel per hari (bph), tingkat produksi yang sama berdiri di tahun 2014 ketika penurunan pasar dimulai.
Malam nanti akan dirilis data persediaan minyak mentah mingguan AS oleh EIA, yang diindikasikan terjadi penurunan pasokan. Jika terealisir akan menguatkan harga minyak mentah.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi naik jika persediaan mingguan minyak mentah AS yang dilaporkan EIA nanti malam terealisir menurun. Harga minyak mentah berpotensi bergerak dalam kisaran Resistance $ 51.80-$ 52.30, dan jika harga turun akan menembus kisaran Support $ 50.80-$ 50.30.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang