Harga minyak mentah berakhir datar pada minggu ini, naik tipis sekitar 0,2 persen. Kenaikan tipis terjadi dengan tarik menarik sentimen. Sentimen bullish penutupan ladang minyak Libya dan dukungan Arab Saudi untuk pemotongan produksi lanjutan, mengatasi sentimen bearish peningkatan pasokan AS.
Harga minyak mentah sedikit berubah pada volume rendah pada akhir perdagangan Jumat dinihari (14/03), terpengaruh peningkatan perkiraan pasokan dunia diimbangi permintaan yang mendekati keseimbangan.
Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate berakhir naik 7 sen atau 0,13 persen, menjadi $ 53,18 per barel.
Harga minyak mentah berjangka Brent naik 1 sen di $ 55,87 per barel pada 14:30 ET, setelah menyentuh satu bulan tinggi pada hari Rabu.
Badan Energi Internasional (IEA) yang berbasis di Paris mengatakan pada Kamis bahwa penawaran dan permintaan di pasar minyak dunia berada dekat dengan pencocokan setelah jatuh dalam pasokan di negara-negara berkembang pada bulan Maret.
OPEC akan bertemu pada 25 Mei untuk mempertimbangkan memperpanjang pemotongan setelah Juni. Arab Saudi, Kuwait, dan sebagian besar anggota OPEC lainnya condong ke arah ini jika tercapai kesepakatan dengan produsen lainnya, sumber OPEC mengatakan kepada Reuters bulan lalu.
Data OPEC menunjukkan anggota kelompok telah memangkas produksi Maret melampaui level yang mereka telah janjikan.
Namun pada saat yang sama, produksi AS terus meningkat, dengan produksi secara keseluruhan meningkat menjadi 9,24 juta barel per hari dari Amerika Serikat, menurut angka Departemen Energi AS.
Kemudian pada hari Kamis, data Baker Hughes pada kilang AS yang aktif akan dirilis; jumlah kilang telah meningkat selama 12 minggu berturut-turut menuju ke data minggu ini.
IEA mengatakan pasokan minyak di Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan negara-negara industri turun 17,2 juta barel pada bulan Maret, meskipun persediaan masih 300 juta barel di atas rata-rata lima tahun.
IEA memangkas proyeksi pertumbuhan permintaan minyak untuk 2017 oleh 40.000 barel per hari dan memperingatkan bahwa tingkat direvisi 1,3 juta barel per hari “bisa membuktikan optimis.”
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi lemah jika penguatan dollar AS berlanjut. Namun berpotensi naik jika optimisme pemotongan produksi lanjutan terjadi. Harga minyak mentah berpotensi bergerak dalam kisaran Support $ 52.70-$ 52.20, dan jika harga naik akan menembus kisaran Resistance $ 53.70-$ 54.20.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang