Setelah selama 3 hari perdagangan berturut kurs referensi rupiah diperkuat oleh BI (Bank Indonesia), masuki perdagangan pasar valas di tanah air hari Selasa (18/4) diperlemah oleh reboundnya dollar AS terhadap banyak rival utamanya di pasar spot. Kondisi ini membebani pergerakan rupiah di pasar spot sehingga dibuka melemah dan kemudian bergerak negatif.
Pelemahan rupiah terhadap dollar AS tidak menghalangi investor asing setor banyak modalnya ke bursa saham, sehingga tercetak net buy sebesar Rp120 miliar lebih. Support modal asing tersebut membuat IHSG rebound dan berhasil naik kembali atas kisaran 5600.
Lihat: IHSG 18 April Dibuka Naik Terbantu Penguatan Wall Street dan Ekspor
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot pagi ini bergerak positif dengan posisi menguat 0,12% dari akhir perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13302/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13288/US$. Dan untuk kurs jisdor BI tetapkan lebih lemah menjadi 13299 dari 13255 perdagangan sebelumnya.
Untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot selanjutnya berpotensi melemah pada akhir perdagangan oleh proyeksi pergerakan dollar AS di pasar spot yang kuat terhadap rival utamanya, sehingga analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13310 dan resistance di 13285.
H Bara/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Jul Allens