Regulator Valas Tiongkok : Arus Modal Keluar Telah Menurun

884

Aliran modal keluar Tiongkok telah mereda, menurut data penjualan valuta asing yang baru dirilis untuk kuartal pertama, demikian pernyataan juru bicara regulator valuta asing pada hari Kamis (20/04).

Dampak kenaikan suku bunga Amerika Serikat dan pemotongan anggaran Washington yang direncanakan terkait arus modal Tiongkok juga telah berkurang, kata Wang Chunying, seorang pejabat senior di Administrasi Devisa Negara.

Bank komersial Tiongkok memiliki penjualan bersih sebesar $ 40,9 miliar dalam valuta asing di kuartal pertama, turun dari penjualan bersih $ 124,8 miliar pada kuartal pertama 2016, kata Wang.

Jatuhnya berarti lebih banyak devisa telah tersedia di pasar Tiongkok dan tekanan arus modal keluar telah turun.

“Secara keseluruhan, tekanan arus keluar modal lintas batas telah mereda secara signifikan pada kuartal pertama, dan permintaan dan pasokan valuta asing cenderung menjadi lebih seimbang,” kata Wang dalam sebuah konferensi pers.

Wang menyebutkan sejumlah indikator terkait valuta asing, seperti jumlah dan rasio pembelian dan penjualan valuta asing. “Data ini menunjukkan kecenderungan arus modal lintas batas Tiongkok mengalir secara bertahap mencapai ekuilibrium,” tambahnya.

Sejak paruh kedua tahun 2014, Tiongkok telah melihat arus keluar modal bersih dan cadangan devisa turun, sangat berbeda dengan pertumbuhan cadangan devisa selama bertahun-tahun.

Situasi membaik di tahun 2016 dan telah membaik tahun ini, kata Wang.

Cadangan mencapai $ 3,01 triliun pada akhir Maret, kata beberapa pejabat.

Wang mengaitkan perbaikan tersebut terutama dengan fundamental ekonomi Tiongkok yang stabil. Pertumbuhan PDB Tiongkok 6,9 persen tahun ke tahun di kuartal pertama, mengalahkan ekspektasi pasar. “Dalam jangka panjang, nilai tukar ditentukan oleh fundamental ekonomi,” katanya.

Wang juga mengatakan kenaikan suku bunga AS dan pemotongan anggaran akan berdampak pada arus keluar modal dari Tiongkok.

Cadangan devisa Tiongkok, yang terkena dampak kenaikan suku bunga AS pada bulan Desember 2015, turun sebesar $ 183,8 miliar pada kuartal keempat tahun 2015. Namun kenaikan suku bunga AS pada bulan Maret sedikit berpengaruh terhadap cadangan devisa Tiongkok, yang turun hanya $ 1,4 miliar di kuartal pertama.

Perubahan tersebut menunjukkan bahwa Tiongkok telah menjadi jauh lebih tahan terhadap guncangan dari perubahan kebijakan AS, katanya.

Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center 
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here