Melihat pergerakan nilai tukar rupiah di pasar spot internasional setelah pasar Asia hari Selasa (9/5) berakhir, terpantau semakin tertekan yang membuat pembelian terhadap dollar AS tambah mahal. Rupiah yang dibuka melemah tidak membuat BI lemahkan kurs referensinya, justru memperkuatnya.
Melemahnya rupiah terhadap dollar AS tidak membuat investor asing kurangi setoran modalnya pada perdagangan bursa saham sehingga tercetak net buy sebanyak Rp342 miliar lebih. Namun support modal investor asing tersebut tidak mampu menahan jatuhnya IHSG ke zons merah.
Lihat: IHSG 9 Mei Sesi 1 Melemah, Sektor Pertambangan Anjlok 2,5 Persen
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot siang ini bergerak negatif dengan posisi melemah 0,42% dari akhir perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13356/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13338/US$. Lemahnya kurs hingga siang ini menghiraukan penguatan yang dilakukan BI terhadap kurs jisdor dan juga kurs transaksi antar bank.
Kurs Jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperkuat ke 13317 dari hari sebelumnya 13324 pada hari Senin (8/5), sedangkan kurs transaksi antar bank kuat ke posisi 13,384.00 dari posisi 13,391.00 perdagangan sebelumnya.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi melemah hingga akhir perdagangan oleh kuatnya rally dollar AS hingga akhir sesi Amerika, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13380 resistance 13300 per dollar.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor : Jul Allens