Bursa saham A.S. ditutup sebagian besar lemah pada akhir perdagangan Sabtu dinihari (13/05) terpicu buruknya kinerja saham pengecer dan data ekonomi yang mixed. Indeks Dow Jones turun 0,11 persen menjadi ditutup pada 20.889,61, dengan pelemahan tertinggi saham General Electric. Indeks S & P 500 turun 0,15 persen, berakhir pada 2.390,90, dengan industri memimpin sembilan sektor lebih rendah. Indeks Nasdaq naik 0,09 persen menjadi ditutup pada level 6,121.23.
Untuk bursa Asia bergerak sebagian besar melemah pada Senin pagi menyusul kekhawatiran proteksionisme perdagangan selama pertemuan G7 di Italia dan peluncuran rudal terbaru Korea Utara pada akhir pekan. Indeks Nikkei turun -0,40 persen pada 19804.39, indeks ASX 200 turun -0,19 persen pada 5825.90. Sedangkan indeks Kospi naik tipis 0,08 persen pada 2287.74.
Dari pasar komoditas, harga minyak mentah berjangka AS naik tipis 0,02 persen di 47,73 dollar per barel pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (13/05), karena produksi A.S. masih meningkat membayangi harapan kekenyangan minyak mentah global akan berkurang karena pemotongan produksi dari OPEC dan negara-negara penghasil lainnya. Harga minyak mentah berpotensi naik jika pelemahan dollar AS berlanjut.
Sedangkan harga emas berakhir naik 0,30 persen menjadi $ 1,228.01 per ons pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (13/05), karena pemecatan tiba-tiba kepala FBI di Amerika Serikat memicu kekhawatiran investor dan mendorong permintaan untuk emas. Harga emas selanjutnya berpotensi naik jika penguatan dollar AS berlanjut.
Dari pasar valas, Dolar AS jatuh pada akhir pekan Sabtu dinihari (13/05), mereda dari level tertinggi dua bulan terhadap yen dan merosot terhadap euro, setelah data inflasi AS yang lebih lemah dari perkiraan menimbulkan keraguan tentang apakah Federal Reserve akan menaikkan EURUSD naik 0,64 persen pada 1.0930. GBPUSD naik 0.03 % pada 1.2888. USDJPY turun 0,45 persen pada 113.34. Pagi ini Dolar AS bergerak lemah masih tertekan data ekonomi AS yang lemah dari yang diharapkan.
Dari pasar modal Indonesia, pada penutupan perdagangan Jumat sore (12/05), Indeks Harga Saham Gabungan berakhir naik 0,39 persen pada 5675,22. Penguatan IHSG terdukung penguatan mata uang Rupiah. Sentimen positif datang dari rally harga minyak mentah serta potensi penguatan rupiah terhadap dollar AS. Namun kekuatan indeks dibatasi oleh aksi profit taking jika bursa Asia ikuti trend bursa global yang lemah. Secara teknikal pergerakan IHSG untuk perdagangan selanjutnya, diperkirakan akan ada di kisaran support 5640-5665 dan resisten 5710-5735. Saham-saham yang menarik untuk dicermati hari ini: BBRI, ASII, EXCL, WIKA.
Hari ini pasar akan mencermati data Produksi Industri dan Retail Sales April Tiongkok, Data perdagangan April Indonesia, Inflation Rate April Italia, NAB Housing Market Index Mei AS.
Editor : Asido Situmorang