Pergerakan negatif rupiah sepanjang perdagangan hari Rabu (17/5) tidak dapat dikurangi sekalipun posisi dollar AS sedang tertekan kuat melawan banyak mata uang utama global lainnya. Selain dilemahkannya kurs referensi transaksi hari ini oleh BI, kurang kondusifnya pasar keuangan global sejak awal sesi Asia membuat pasar amankan portofolionya ke safe haven.
Anjloknya rupiah terhadap dollar AS sepanjang hari memicu tekanan jual yang cukup besar di bursa saham oleh investor asing sehingga net sell yang terpantau di papan bursa sebanyak Rp205 miliar lebih. Tekanan jual investor asing tersebut menambah beban bagi IHSG yang ditutup turun cukup signifikan.
Lihat: IHSG 17 Mei Anjlok Lagi, Ditekan Saham Tambang dan Industri
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot sore ini bergerak negatif dengan posisi melemah 0,18% dari akhir perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13324/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13292/US$. Pelemahan rupiah sepanjang hari sejalan dengan pelemahan yang dilakukan BI terhadap kurs jisdor dan juga kurs transaksi antar bank.
Untuk pergerakan kurs Rupiah perdagangan esok hari, analyst Vibiz Research Center memperkirakan masih mampu bergerak positif oleh suramnya usaha dollar AS untuk rebound terhadap banyak rivalnya hingga akhir perdagangan sesi Amerika.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor : Jul Allens