Gejolak Politik Pemerintahan Trump Kuatkan Permintaan Safe Haven; Dollar AS dan Bursa Global Anjlok

602

Bursa saham A.S. ditutup turun tajam pada akhir perdagangan Kamis dinihari (18/05) tertekan kekuatiran gejolak politik pemerintahan Presiden Trump. Gejolak politik terjadi setelah ada informasi yang belum dapat dipastikan kebenarannya, terkait permintaan Presiden AS Donald Trump kepada mantan Direktur FBI James Comey untuk menghentikan penyelidikan terhadap Michael Flynn, mantan penasihat keamanan nasional. Indeks Dow Jones turun 1,78 persen, ditutup pada 20.606,93, dengan penurunan tertinggi saham Goldman Sachs. Indeks S & P 500 turun 1,82 persen, berakhir pada 2.357,03, dengan sektor keuangan memimpin sembilan sektor lebih rendah. Indeks Nasdaq merosot 158,60 poin atau 2,57 persen, ditutup pada 6.011,24.

Pagi ini bursa Asia juga merosot mengikuti pelemahan bursa Wall Street terpicu kekuatiran gejolak politik pemerintahan Trump. Indeks Nikkei merosot -1,75 persen pada 19467.19 tergerus pelemahan Yen. Indeks ASX 200 merosot -1,47 persen pada 5700.80 terganjal pelemahan saham perbankan. Sedangkan indeks Kospi turun -0,99 persen pada 2270.40.

Dari pasar komoditas, harga minyak mentah berjangka AS naik 0,8 persen di 49,07 dollar per barel pada akhir perdagangan Kamis dinihari (18/05), setelah data pemerintah A.S. menunjukkan penurunan persediaan minyak mentah dan aktivitas penyulingan yang kuat di konsumen minyak terbesar di dunia, menjelang pertemuan produsen minyak utama pekan depan. Harga minyak mentah berpotensi turun dengan kekuatiran peningkatan produksi AS, sementara penurunan pasokan mingguan tidak sebanyak yang diperkirakan. Pasar juga masih menantikan pertemuan keseluruhan anggota OPEC akhir Mei untuk memutuskan rencana perpanjangan pemotongan pasokan.

Sedangkan harga emas berakhir melonjak 1,86 persen menjadi $ 1,259.40 per ons pada akhir perdagangan Kamis dinihari (18/05), terpicu gejolak politik dan data ekonomi lemah di Amerika Serikat mengurangi ekspektasi kenaikan suku bunga agresif tahun ini, menekan imbal hasil obligasi A.S. dan mendorong dolar ke level terendah dalam enam bulan. Harga emas selanjutnya berpotensi naik dengan kekuatiran gejolak politik AS dan pelemahan dollar AS.

Dari pasar valas, Dolar AS jatuh ke level terendah terhadap yen sejak 1 Mei dan sekeranjang mata uang utama lainnya semalam terpicu gejolak politik yang menekan pemerintahan Presiden A.S. Donald Trump, yang mendorong permintaan aset safe haven. EURUSD naik 0,69 persen pada 1.1158. GBPUSD naik 0.42 % pada 1.2968. USDJPY anjlok 2,02 persen pada 110.81.  Dolar AS diperkirakan masih bergerak lemah tertekan kekuatiran gejolak politik pemerintahan Trump.

Dari pasar modal Indonesia, pada penutupan perdagangan Rabu sore (17/05), Indeks Harga Saham Gabungan berakhir turun 0,6 persen pada turun 0,6% ke  posisi 5615,49. Pelemahan IHSG tertekan pelemahan bursa Asia. Sentimen positifdatang dari penguatan rupiah terhadap dollar AS. Namun diwaspadai pelemahan bursa global pasca kuatnya perdagangan safe haven menyikapi kondisi politik di AS. Secara teknikal  pergerakan   IHSG  untuk perdagangan selanjutnya, diperkirakan akan ada di kisaran support 5582-5600 dan resisten  5706-5720.  Saham-saham yang menarik untuk dicermati hari ini:  BBNI, ASII, PGAS dan JSMR.

Hari ini pasar akan mencermati data GDP Growth Rate Q1 Jepang, Employement Change, Unemployment Rate April Australia, Unemployment Rate Q1 Perancis, Retail Sales April Inggris, Keputusan suku bunga BI, Jobless Claim AS.

Editor : Jul Allens

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here