Di hari pertama perdagangan valas pekan ini (22/5) Bank Indonesia memperkuat kurs referensi rupiah untuk transaksi antar bank ke bawah kisaran 13300 imbas sentimen positif akhir pekan lalu. Intervensi BI ini turut memperkuat pergerakan rupiah di pasar spot terhadap dollar AS yang juga sedang rebound melawan rival utamanya.
Pergerakan rupiah yang positif terhadap dollar AS menjadi alasan kuat bagi investor asing setor modalnya cukup banyak ke bursa saham sehingga tercetak net buy sebesar Rp280 miliar lebih. Support modal investor asing tersebut ikut menambah tenaga bagi IHSG bertahan di zona positif.
Lihat: IHSG 22 Mei Dibuka Bukukan Rekor Tertinggi; Penguatan Rupiah dan Bursa Global Beri Tenaga
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot pagi ini bergerak positif dengan posisi terkini menguat 0,18% dari akhir perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13302/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13295/US$. Dan untuk kurs jisdor BI tetapkan lebih kuat menjadi 13297 dari 13410 perdagangan sebelumnya.
Untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot selanjutnya berpotensi menguat oleh kuatnya optimisme pasar terhadap rupiah dan prospek dollar AS yang masih suram. Sehingga analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13320 dan resistance di 13280.
H Bara/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Jul Allens