Mengawali perdagangan valas pekan ini, hari Senin (29/5) Bank Indonesia melemahkan kurs referensi rupiah dari posisi perdagangan akhir pekan lalu ke atas kisaran 13300. Sentimen ini turut membebani pergerakan rupiah di pasar spot internasional yang dibuka negatif terhadap dollar AS. Posisi dollar AS semakin kuat setelah perdagangan pekan lalu cetak rally terhadap banyak rival utamanya.
Lemahnya rupiah terhadap dollar AS pagi ini menambah alasan investor asing tarik modalnya cukup banyak dari bursa saham, sehingga tercetak net sell sebesar Rp6 triliun lebih. Support modal investor asing tersebut berhasil mengangkat IHSG yang dibuka hijau.
Lihat: IHSG 29 Mei Bergerak Turun Mencermati Harga Minyak Mentah
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot pagi ini bergerak negatif dengan posisi terkini melemah 0,13% dari akhir perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13312/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13305/US$. Dan untuk kurs jisdor BI tetapkan lebih lemah menjadi 13312 dari 13295 perdagangan sebelumnya.
Untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot selanjutnya berpotensi melemah terus oleh kuatnya pergerakan dollar AS sepanjang hari. Sehingga analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13330 dan resistance di 13290.
H Bara/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Jul Allens