Harga CPO di bursa komoditas Malaysia terpantau naik pada perdagangan Kamis sore (01/06). Kenaikan harga CPO siang ini terdukung pelemahan Ringgit dan kenaikan harga minyak mentah sesi Asia.
Terpantau mata uang Ringgit melemah terhadap dollar AS. Pasangan kurs USDMYR menguat 0,2 persen pada 4.289.
Pelemahan ringgit menjadikan harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relatif lebih murah bagi pembeli luar negeri sehingga permintaannya meningkat.
Kenaikan harga CPO juga didukung kenaikan minyak mentah pada sore hari ini. Dinihari tadi API melaporkan data persediaan minyak mentah mingguan AS mencatat hasil penurunan sebesar 8,67 juta barel pada pekan ini, jauh lebih tinggi dari perkiraan sekitar 2,5 juta barel setelah turun 1,50 juta barel pekan lalu.
Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami kenaikan. Harga kontrak Agustus 2017 yang merupakan kontrak paling aktif menguat sebesar 22 ringgit atau 0,9 persen dan diperdagangkan pada posisi 2.521 ringgit per ton.
Untuk bulan Mei, harga CPO turun tipis 0,4 persen. Tarik menarik sentimen pergerakan mata uang Ringgit, harga minyak mentah dan harga minyek kedelai AS terjadi. Pelemahan harga CPO bulan Mei seiring dengan penurunan sekitar 1 persen harga minyak mentah di bulan Mei.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat dengan potensi pelemahan Ringgit dan kenaikan minyak mentah.
Harga CPO berjangka kontrak Agustus 2017 di bursa komoditas Malaysia berpotensi menguji level Resistance pada posisi 2.570 ringgit dan 2.620 ringgit. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 2.470 ringgit dan 2.420 ringgit.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang