Harga kopi arabica berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York pada penutupan perdagangan Kamis dinihari (01/06) berakhir turun. Pelemahan harga kopi arabica terpicu produksi dan persediaan yang masih tersedia baik di Brazil, Kolombia dan Amerika Tengah.
Citigroup menurunkan perkiraan harganya di tengah cuaca bagus di Brazil dan produksi kuat di Kolombia dan Amerika Tengah. Cuaca baik memberikan harapan peningkatan produksi.
Harga kopi arabika berjangka untuk kontrak paling aktif bulan Juli 2017 ditutup merosot pada posisi 1,2935 dollar, naik sebesar 2,75 sen atau setara dengan 2,08 persen.
Untuk bulan Mei, harga kopi arabica anjlok sekitar 4 persen. Selain kemerosotan perdagangan kopi akhir Mei ini, harga kopi pada minggu ketiga juga merosot tertekan kondisi politik yang buruk di Brazil terkait skandal korupsi presiden negara tersebut.
Pelemahan juga terjadi pada minggu kedua dengan sebagian besar terganjal peningkatan pasokan dan melemahnya permintaan.
Demikian juga pada minggu keempat harga kopi tertekan pelemahan mata uang Real Brazil.
Malam nanti akan dirilis data ADP Employment Change Mei AS yang diindikasikan meningkat, dan data jobless claim yang diindikasikan menurun. Jika terealisir akan menguatkan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi lemah jika penguatan dollar AS terealisir. Harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level Support di posisi 1,2600 dollar dan 1,2300 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan dihadapi jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 1,3200 dollar dan 1,3500 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang