Mengakhiri perdagangan pasar valas pekan ini hari Jumat (2/6), rupiah bertahan di zona hijau dan menguat sekalipun sempat dibuka melemah awal sesi. Kekuatan yang didapat rupiah dari posisi dollar AS yang bergerak terbatas dan lemah terhadap semua rival utamanya dan juga penguatan kurs referensi rupiah.
Pergerakan rupiah yang kuat terhadap dollar AS hingga akhir sesi tidak membuat investor asing menambah setoran modalnya ke bursa saham, sehingga tercetak net sell pada perdagangan bursa saham sebanyak Rp27 miliar lebih. Namun tekanan jual modal investor asing tersebut tidak dapat menekan IHSG yang ditutup naik tipis 0,1%.
Lihat: IHSG 2 Juni Berakhir Naik Tipis; Mingguan Naik, Bulan Mei Melompat 1 Persen
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot sore ini bergerak positif dengan posisi terkini menguat 0,11% dari akhir perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13303/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13321/US$. Kuatnya rupiah sepanjang hari sejalan dengan penguatan yang dilakukan BI terhadap kurs jisdor dan juga kurs transaksi antar bank.
Untuk pergerakan kurs Rupiah perdagangan awal pekan depan, analyst Vibiz Research Center memperkirakan secara teknikal memberikan sinyal negatif, namun jika kekuatan dollar AS hingga akhir sesi Amerika terpangkas rupiah dapat menguat lagi.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor : Jul Allens