Perdagangan bursa saham Indonesia pekan ini terpukul oleh banyaknya dana asing yang keluar sebagai profit taking lanjutan pekan sebelumnya pasca IHSG cetak rekor beberapa waktu lalu hingga tembus kisaran 5800. Demikian juga akhir pekan ini (9/6) asing menarik dananya triliunan sehingga membuat IHSG kembali masuk zona merah.
Sekalipun banyak dana asing keluar negeri, kondisi rupiah berhasil menguat di bawah kisaran 13300. Hebatnya rupiah 2 hari terakhir disaat dollar AS sedang kuat-kuatnya di pasar keuangan global menerima kekuatan dari sentimen positif pasar dari beberapa data ekonomi pekan ini yang menggembirakan.Namun secara mingguan rupiah melemah tipis, pasalnya awal pekan rupiah alami tekanan jual cukup besar.
Beberapa data ekonomi yang menggembirakan ekonomi Indonesia pekan ini seperti data optimisme konsumen tanah air yang cetak rekor, cadangan devisa yang juga cetak rekor tinggi serta penjualan ritel yang terus meningkat. Kekuatan data ekonomi ini yang berhasil menahan tekanan kuat dollar AS.
Lihat: IHSG 9 Juni Berakhir Lemah; Mingguan Merosot 1 Persen
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot sore ini bergerak positif dengan posisi terkini menguat 0,05% dari akhir perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13291/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13305/US$. Kekuatan rupiah sepanjang hari juga didapat dari penguatan yang dilakukan BI terhadap kurs jisdor dan juga kurs transaksi antar bank.
Untuk pergerakan kurs Rupiah perdagangan awal pekan depan, analyst Vibiz Research Center memperkirakan secara teknikal masih memberikan sinyal positif untuk menguat. Namun jika kekuatan dollar AS hingga akhir sesi Amerika berhasil menembus kisaran 100.00, rupiah dapat terpangkas lagi.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor : Jul Allens