Perekonomian Selandia Baru tumbuh kurang dari yang diperkirakan pada kuartal pertama karena rebound produksi susu diimbangi oleh penurunan konstruksi.
Data ekonomi utama adalah Produk Domestik Bruto naik 0,5% dari triwulan sebelumnya sementara para ekonom memperkirakan kenaikan 0,7%.
Perekonomian tumbuh 2,5% dari tahun sebelumnya, kurang dari perkiraan 2,7%
Pertumbuhan PDB 4Q tidak direvisi memperlihatkan angka 0,4%
Dolar kiwi turun moderat, berada di 72,48 sen pada pukul 11.19 di Wellington
Selandia Baru menikmati periode perdagangan tertinggi dalam 44 tahun di kuartal pertama, didukung oleh lonjakan harga ekspor susu. Pertumbuhan sektor konstruksi yang lebih lemah karena aktivitas turun untuk pertama kalinya sejak Juni 2015. Sementara kenaikan PDB tahunan telah melambat di kuartal terakhir, Departemen Keuangan bulan lalu memperkirakan pertumbuhan 3,2 persen di tahun ini sampai Juni diikuti oleh 3,7 persen pada tahun fiskal 2018, didorong oleh booming di sektor pariwisata dan imigrasi, ditengah rendahnya suku bunga dan melonjaknya harga rumah.
Bank sentral telah mengatakan bahwa pihaknya tidak akan mulai menaikkan suku bunga sampai akhir 2019 karena memperkirakan inflasi akan melambat.
Catatan lain, sektor konstruksi turun 2,1% di kuartal ini, penurunan pertama sejak Juni 2015, pertanian naik 4,3%, didorong oleh produksi susu yang lebih tinggi.
Belanja rumah tangga naik 1,3% q / q, mencerminkan pertumbuhan yang kuat di ritel, data ini naik 4,7% y / y, kenaikan terbesar dalam lebih dari satu dekade.
Selasti Panjaitan/ VMN/VBN/ Senior Analyst Stocks-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang