Bursa Saham AS ditutup mixed pada akhir perdagangan Kamis dinihari (15/06) setelah Federal Reserve AS menaikkan suku bunga untuk kedua kalinya tahun ini. Indeks Dow Jones bukukan rekor penutupan. Indeks Dow Jones naik 0,22 persen menjadi ditutup pada 21.374,56, dengan kenaikan tertinggi saham Home Depot.Indeks S & P 500 turun 0,1 persen menjadi berakhir pada 2.437,92, dengan energi memimpin lima sektor lebih rendah. Indeks Nasdaq ditutup turun 0,41 persen, pada 6,194.89.
Bursa Asia dibuka bervariasi pada hari Kamis setelah Federal Reserve A.S. menaikkan suku bunga untuk kedua kalinya tahun ini, seperti yang diperkirakan secara luas oleh pasar.Terpantau Indeks Nikkei naik 0,23 persen pada 19928.48. Indeks ASX 200 turun 0,79 persen pada 5787.60. Sedangkan indeks Kospi turun 0,12 persen pada 2369.77.
Dari pasar komoditas, Harga minyak mentah turun ke penutupan terendah tujuh bulan pada akhir perdagangan Kamis dinihari (15/06) setelah kenaikan mingguan yang luar biasa besar dalam persediaan bensin A.S. dan data Badan Energi Internasional (IEA) yang memproyeksikan peningkatan produksi non-OPEC. Harga minyak mentah berjangka A.S. turun 3,7 persen di $ 44,73, level terendah sejak 14 November. Untuk selanjutnya harga minyak mentah diperkirakan melanjutkan penurunan.
Harga Emas merosot pada akhir perdagangan Kamis dinihari (15/06) pasca keputusan Federal Reserve AS untuk menaikkan suku bunga untuk kedua kalinya tahun ini. Harga emas spot LLG berakhir turun 0,36 persen pada $ 1,260.54 per ons. Untuk selanjutnya harga emas akan tertekan pasca kenaikan suku bunga AS.
Dari pasar valas, Dolar A.S. Dolar turun tipis setelah kenaikan suku bunga AS mengimbangi lemahnya data inflasi dan penjualan ritel AS yang membuat investor bertanya-tanya apakah Federal Reserve akan menaikkan lagi suku bunga akhir tahun ini. EURUSD naik 0,07 persen pada 1.1217. GBPUSD turun 0.03 % pada 1.2749. USDJPY turun 0,45 persen pada 109.56.
Dari pasar modal Indonesia, pada penutupan perdagangan Rabu sore (14/06), Indeks Harga Saham Gabungan berakhir naik 1.70 persen, pada 5792,90. Penguatan IHSG terdukung kenaikan bursa Wall Street dan mata uang Rupiah. Pelemahan minyak mentah dan kenaikan suku bunga AS yang dapat menekan Rupiah dapat menjadi sentimen neatif, namun optimisme ekonomi diharapkan memberikan penguatan. Secara teknikal pergerakan IHSG untuk perdagangan selanjutnya, diperkirakan akan ada di kisaran support 5670-5698 dan resisten 5800-5837. Saham-saham yang menarik untuk dicermati hari ini: ADHI, BBNI, LPPF dan PGAS.
Editor : Asido Situmorang