Harga Minyak Mentah Sesi Asia Rebound; Kelebihan Pasokan Masih Membayangi

825

Harga minyak mentah naik dari posisi terendah 2017 pada hari Jumat (16/06) di sesi Asia terpicu upaya bargain hunting, namun surplus pasokan yang terus berlanjut membuat minyak mentah berada di jalur untuk mengalami kerugian selama empat minggu berturut-turut meskipun ada upaya pemangkasan produksi OPEC untuk mendukung pasar minyak mentah.

Harga minyak mentah berjangka A.S. West Texas Intermediate (WTI) naik sebesar 24 sen atau 0,54 persen, pada $ 44,70 per barel.

Harga minyak mentah berjangka Brent berada di $ 47,23 per barel, naik 31 sen atau 0,66 persen.

Namun harga untuk kedua tolok ukur masih turun sekitar 13 persen sejak akhir Mei, ketika produsen yang dipimpin oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) memperpanjang sebuah janji untuk memangkas produksi sebesar 1,8 juta barel per hari (bpd) pada sembilan bulan tambahan Sampai akhir kuartal pertama 2018.

Meningkatnya produksi minyak A.S., terutama dari pengebor serpih, berkontribusi terhadap ketidakefektifan pemotongan yang dipimpin oleh OPEC.

Ekspor dan produksi yang tinggi dari Rusia juga berkontribusi terhadap kekenyangan yang sedang berlangsung.

Produsen utama Rusia, bukan anggota OPEC namun berpartisipasi dalam kesepakatan tersebut, diperkirakan akan mengekspor 61,2 juta ton minyak melalui jaringan pipa pada kuartal ketiga (sekitar 5 juta barel per hari), dibandingkan 60,5 juta ton pada kuartal kedua, menurut sumber industri dan perhitungan Reuters

Penambahan pengiriman kapal tanker Rusia dan total ekspornya mungkin lebih dari 9 juta bpd.

Di Amerika Serikat, yang tidak berpartisipasi dalam kesepakatan untuk menahan produksi, produksi minyak telah meningkat lebih dari 10 persen sepanjang tahun lalu menjadi 9,3 juta barel per hari, dan Administrasi Informasi Energi (EIA) memperkirakan bahwa angka tersebut akan meningkat di atas 10 juta bpd tahun 2018

Sebagai gantinya kelebihan pasokan terus berlanjut, para pedagang lagi-lagi menyewa kapal tanker minyak untuk menyimpan minyak mentah yang tidak terjual sementara mereka menunggu harga yang lebih tinggi.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah selanjutnya akan bergerak positif jika aksi bargain hunting berlanjut, namun kekuatiran peningkatan produksi global masih membayangi. Harga minyak mentah diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 45,20-$ 45,70, dan jika harga turun akan menguji kisaran Support $ 44,20-$ 43,70.

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here