Posisi dolar AS yang sangat kuat pasca kenaikan Fed rate yang ke-2 dalam tahun 2017 pada pertemuan FOMC pekan ini membuat banyak rivalnya alami profit taking yang cukup besar, demikian juga dengan rupiah. Rupiah awal sesi hari Jumat (16/6) dibuka melemah dan bergerak negatif hingga akhir sesi Asia.
Pergerakan negatif rupiah terhadap dollar AS tidak membuat investor asing semuanya menarik modalnya dari bursa saham perdagangan hari ini, hal tersebut terlihat dari net buy asing yang tercatat di papan bursa sejumlah Rp389 miliar lebih. Namun support modal asing ini tidak mampu menahan laju profit taking investor lokal yang cukup besar sehingga IHSG bergerak negatif kembali setelah sempat bergerak positif.
Lihat: IHSG 16 Juni Sesi 1 Tertekan Pelemahan Rupiah
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot siang ini bergerak negatif dengan posisi terkini melemah 0,20% dari akhir perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13312/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13299/US$. Pergerakan kurs yang negatif hingga siang ini sejalan dengan pelemahan yang dilakukan BI terhadap kurs jisdor dan juga kurs transaksi antar bank.
Kurs Jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperlemah ke 13298 dari hari sebelumnya 13282 pada hari Kamis (15/6), demikian kurs transaksi antar bank melemah ke posisi 13,364.00 dari posisi 13,348.00 perdagangan sebelumnya.
Melihat posisi rupiah siang ini, untuk pergerakan kurs Rupiah selanjutnya sampai penutupan perdagangan akhir pekan beberapa jam lagi berpotensi melemah. Sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13320 resistance 13290 per dollar.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor : Jul Allens