Harga Minyak Mentah Sesi Asia Naik Tipis, Masih Posisi 7 Bulan Terendah

1116

Harga minyak mentah merangkak naik terbantu bargain hunting, namun masih berada di sekitar posisi terendah tujuh bulan pada hari Selasa (20/06), karena investor fokus pada tanda-tanda kenaikan pasokan yang terus berlanjut yang merongrong upaya OPEC dan produsen lainnya untuk mendukung harga.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS turun 12 sen atau 0,27 persen, menjadi $ 44,32 per barel. WTI turun 54 sen atau 1,2 persen pada sesi sebelumnya, untuk menetap di $ 44,20 per barel, penutupan terendah sejak 14 November. Kontrak Juli akan berakhir pada hari Selasa dan Agustus akan menjadi kontrak bulan depan.

Harga minyak mentah berjangka Brent naik 13 sen atau 0,28 persen, menjadi $ 47,04per barel. Pada hari Senin, mereka turun 46 sen atau 1 persen, untuk menetap di $ 46,91 per barel.

Angka ini adalah penutupan terendah sejak 29 November, sehari sebelum Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen lainnya sepakat untuk mengurangi produksi selama enam bulan dari bulan Januari.

Kedua tolok ukur tersebut turun sekitar 15 persen sejak akhir Mei, saat OPEC, Rusia dan produsen lainnya memperpanjang kenaikan sembilan bulan sebesar 1,8 juta barel per hari (bpd).

Pasokan OPEC melonjak pada bulan Mei karena produksi pulih di Libya dan Nigeria, dua negara dibebaskan dari kesepakatan pemotongan produksi. Produksi minyak Libya telah meningkat lebih dari 50.000 barel per hari setelah perusahaan minyak negara tersebut menyelesaikan perselisihan dengan Wintershall dari Jerman, sebuah sumber Libya mengatakan kepada Reuters.

Analis mengatakan kenaikan produksi minyak mentah A.S. telah memberi makan kekenyangan global. Data pada hari Jumat menunjukkan sebuah rekor 22 minggu berturut-turut kenaikan jumlah kilang minyak A.S.

Namun, Menteri Energi Saudi Khalid al-Falih tetap yakin bahwa pemotongan OPEC berhasil. Pasar minyak menuju ke arah yang benar namun masih butuh waktu untuk menyeimbangkan kembali, al-Falih mengatakan kepada surat kabar Asharq al-Awsat yang berbasis di London.

Analyst Vibiz Research memperkirakan harga minyak mentah berpotensi naik dengan aksi bargain hunting menyusul penurunan minggu lalu. Namun kekuatiran peningkatan produksi global masih membayangi. Harga minyak diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 44,80-$ 45,30, dan jika harga melemah akan menembus kisaran Support $ 43,80-$ 43,30.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang             

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here