Sekalipun dollar AS alami profit taking hingga turun ke posisi lebih rendah dari perdagangan sebelumnya, rupiah perdagangan hari Rabu (21/6) tidak berhasil melanjutkan penguatan 3 hari berturut sebelumnya. Justru rupiah anjlok ke posisi terendah dalam 3 hari yang mendapat beban juga dari pelemahan kurs referensi BI.
Sekalipun rupiah bergerak lemah terhadap dollar AS namun aliran modal asing ke bursa saham bertambah jelang akhir sesi kedua bursa saham dengan posisi net buy Rp389 miliar menjadi Rp194 miliar lebih. Dukungan dari investor asing ini berhasil memberikan tenaga bagi IHSG menembus kisaran 5800.
Lihat: IHSG Akhir Pekan Tertekan Profit Taking; Mingguan Masih Naik 0,85 Persen
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot sore ini bergerak negatif dengan posisi terkini melemah 0,20% dari akhir perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13318/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13308/US$. Pergerakan rupiah sepanjang hari mendapat beban dari penetapan BI terhadap kurs tengah harian yang lebih lemah dari perdagangan sebelumnya.
Untuk pergerakan kurs Rupiah perdagangan esok hari, analyst Vibiz Research Center memperkirakan secara teknikal masih memberikan sinyal kuat untuk melemah kembali. Namun rupiah dapat terus bergerak positif jika posisi dollar AS hingga akhir sesi Amerika anjlok parah.
Joel/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang