Kekuatan rally dollar AS selama 2 hari berturut sejak awal pekan telah banyak melemahkan banyak mata uang termasuk rupiah, dibuka melemah pada perdagangan pasar valas hari Rabu (21/6). Kemudian rupiah bergerak negatif yang dibebani oleh penurunan kurs referensi rupiah oleh Bank Indonesia, sekalipun posisi dollar AS sedang alami koreksi.
Pergerakan rupiah yang negatif terhadap dollar AS pagi ini membuat investor asing banyak tarik modalnya dari bursa saham, sehingga membentuk net sell sebesar Rp231 miliar lebih. Tekanan kuat investor asing tersebut memberikan pukulan bagi IHSG yang sedang bergerak dalam zona merah oleh profit taking.
Lihat: IHSG 21 Juni Dibuka Turun Terganjal Pelemahan Wall Street dan Rupiah
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot pagi ini bergerak negatif dengan posisi terkini melemah 0,14% dari akhir perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13310/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13308/US$. Demikian untuk kurs tengah yang di tetapkan BI lebih lemah sedikit dengan perdagangan sebelumnya di 13301 dari 13297.
Untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot selanjutnya masih berpotensi melanjutkan pelemahan perdagangan sebelumnya. Sehingga analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13300 dan resistance di 13330.
H Bara/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Jul Allens