Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan Selasa dinihari (23/05) ditutup naik. Kenaikan harga kakao terdukung pelemahan dollar AS.
Dolar A.S. turun 0,3 persen terhadap sekeranjang mata uang, di jalur untuk penurunan persentase harian terbesar sejak awal Juni setelah data ekonomi A.S. yang lebih lemah dari perkiraan.
Melemahnya dolar AS membuat komoditas kakao yang berbasis dolar ini menjadi lebih murah dalam mata uang lainnya.
Di akhir perdagangan harga kakao berjangka kontrak Juli 2017 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan kenaikan. Harga komoditas tersebut ditutup naik sebesar 56 dollar atau 3,07 persen pada posisi 1.879 dollar per ton.
Lonjakan akhir pekan ini menahan harga kakao anjlok lebih jauh minggu ini, sekalipun harga kakao masih anjlok 7,35 persen minggu ini. Anjloknya harga kakao disebabkan lemahnya permintaan dan tingginya produksi, ditambah dengan tekanan penguatan dollar dan aksi profit taking.
Malam nanti akan dirilis data Durable Goods Orders Mei AS yang diindikasikan meningkat. Jika terealisir akan menguatkan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi turun jika penguatan dollar AS terealisir. Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level Support pada posisi 1.830 dollar. Jika level Support tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 1.780 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan ditembus jika terjadi kenaikan ada pada 1.930 dollar dan 1.980 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang