Indeks Nikkei tergelincir ke posisi terendah dua minggu pada hari Jumat (30/06), karena kekhawatiran akan berakhirnya kebijakan ‘cheap funding’ dari bank sentral Eropa.
Nikkei akhir pekan ini kehilangan -186,87 poin, atau -0,92 persen, ditutup pada level 20.033,43, setelah sebelumnya turun ke level 19.946,51, yang menjadi level terlemah sejak 16 Juni dan secara teknikal berada di atas support garis Ichimoku Kijun pada 19.994.
Secara mingguan Nikkei turun -0,49 persen, indeks tertekan oleh pasar global karena tergerusnya sektor teknologi yang membuat juga saham-saham teknologi Jepang ikut merosot.
Pada bulan ini, indeks naik 1,9 persen, kenaikan bulan ketiga berturut-turut. Untuk kuartal ini telah naik 5,9 persen.
Pada perdagangan hari Jumat ini, pencari untung menanggung beban penjualan karena Nintendo tergelincir 2,8 persen dan Sony 1,8 persen.
Beberapa saham teknologi lainnya juga terjual, seperti saham Adventest Corp yang turun -2,1 persen dan Panasonic Corp turun -1,7 persen.
Investor saham prihatin dengan kenaikan suku bunga secara global, karena pernyataan hawkish dari Bank Sentral Eropa, Bank of England dan Bank of Canada mendorong investor untuk meninjau kembali skenario mereka.
Pada hari ini juga telah dirilis data harga konsumen Jepang yang naik dari tahun sebelumnya sebesar 0,4 persen di bulan Mei, menandai kenaikan kelima bulan berturut-turut dan menawarkan kepada bank sentral beberapa harapan bahwa penguatan ekonomi secara bertahap akan menaikkan inflasi ke target 2 persen.
Dolar berdasarkan MSCI Jepang naik 1,2 persen pada bulan ini dan 5,3 persen pada kuartal tersebut, melampaui MSCI ACWI dari 46 pasar dunia.
Di sisi lain, indeks kepercayaan investasi real estat Jepang turun ke level terendah untuk 16 bulan, tertekan karena kekhawatiran kenaikan suku bunga global.
Malam nanti akan dirilis data Personal Income, Personal Spending Mei, Michigan Consumer Sentiment Juni AS, yang diindikasikan melemah. Jika terealisir akan menekan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks Nikkei akan bergerak lemah jika dollar AS terealisir melemah, yang berarti menguatkan Yen.
Evi/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang