Harga CPO di bursa komoditas Malaysia terpantau naik pada perdagangan Senin sore (10/07). Kenaikan harga CPO sore ini mengikuti kenaikan harga minyak kedelai di bursa berjangka AS dan bursa Dalian Tiongkok, juga terbantu penurunan produksi CPO.
Di minyak terkait lainnya, minyak kedelai di Chicago Board of Trade naik 0,6%, sementara minyak kedelai September di Dalian Commodity Exchange melonjak 1,8%. Kontrak olein sawit bulan September naik 1,6%.
Harga minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan minyak nabati terkait, karena mereka bersaing memperebutkan pasokan di pasar minyak nabati secara global.
Kenaikan juga terdukung penurunan produksi CPO Malaysia.
Produksi Juni di Malaysia, produsen kelapa sawit nomor 2 di dunia, turun 8,5% menjadi 1,51 juta ton, menyebabkan penurunan pasokan akhir juga, data dari Malaysian Palm Oil Board ditunjukkan pada hari Senin.
Persediaan turun 1,9% menjadi 1,56 juta ton, sementara ekspor untuk bulan Juni penuh turun 8,4% menjadi 1,38 juta ton.
Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami kenaikan. Harga kontrak September 2017 yang merupakan kontrak paling aktif menguat sebesar 38 ringgit atau 1,5 persen dan diperdagangkan pada posisi 2.592 ringgit per ton.
Untuk minggu lalu harga CPO melonjak 3,86 persen, sebagian besar terbantu kenaikan harga minyak mentah.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya akan bergerak naik jika harga minyak kedelai AS dan Dalian menguat dan terbantu penurunan produksi Malaysia.
Harga CPO berjangka kontrak September 2017 di bursa komoditas Malaysia berpotensi menguji level Resistance pada posisi 2.640 ringgit dan 2.690 ringgit. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 2.540 ringgit dan 2.490 ringgit.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang