Harga emas jatuh ke tingkat terendah dalam hampir lima bulan pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (08/07) setelah data Non Farm Payrolls yang lebih kuat dari perkiraan mengangkat dollar AS.
Harga emas spot LLG merosot 1,0 persen pada $ 1,212.79 per ons.
Harga emas berjangka AS untuk kontrak Agustus turun 1,1 persen menjadi menetap di $ 1,209.70 per ons, mencapai level yang tidak terlihat sejak 15 Maret.
Logam mulia tersebut juga membukukan kerugian mingguan kelima berturut-turut, penurunan terpanjang sejak Desember. Harga emas mingguan merosot 0,56 persen. Pelemahan emas terpicu penguatan dollar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi 10 tahun AS.
Perekonomian A.S. menambahkan 222.000 pekerjaan di bulan Juni, kata Departemen Tenaga Kerja. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan kenaikan 179.000. Hasil yang kuat ini mendorong indeks dollar AS meningkat 0,22 persen pada akhir pekan.
Penambang emas juga tidak terhindar dari tekanan. The VanEck Vectors Gold Miners exchange-traded fund (GDX) turun 2,29 persen. ETF juga turun 4,16 persen dalam sepekan dan mencatat kerugian mingguan terbesar sejak minggu 28 April, ketika turun 5,84 persen.
Emas telah terpukul sejak mencapai 2017 tinggi di 1.297,50 pada bulan Juni, turun 6,7 persen.
Bank-bank sentral di seluruh dunia telah menandakan niat mereka untuk memperketat kebijakan moneter dalam waktu dekat. Risalah dari pertemuan Bank Sentral Eropa bulan Juni menunjukkan para pejabat membahas pergeseran bias mereka dari pelonggaran menjadi netral. Sementara itu, Federal Reserve AS khawatir bahwa kebijakan moneter saat ini menimbulkan risiko bagi ekonomi A.S.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas berpotensi naik dengan upaya bargain hunting setelah harga emas merosot di akhir pekan dan mingguan. Harga emas diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 1,215-$ 1,217, dan jika harga bergerak turun akan menembus kisaran Support $ 1,211-$ 1,209.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang