Harga minyak mentah naik lebih dari 1,5 persen pada hari Rabu (12/07) di sesi Asia, memperpanjang kenaikan dari hari sebelumnya karena pemerintah A.S. memangkas prospek produksi minyak mentah untuk tahun depan dan karena persediaan bahan bakar jatuh.
Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) berada di $ 45,82 per barel, naik 78 sen atau 1,7 persen.
Harga minyak mentah berjangka Brent naik 76 sen atau 1,6 persen menjadi $ 48,28 per barel.
Harga minyak mentah naik tajam semalam karena Badan Informasi Energi memangkas proyeksi untuk produksi A.S. pada tahun 2018 dan data API menunjukkan penarikan inventaris besar lainnya.
Persediaan minyak mentah A.S. turun sebesar 8,1 juta barel dalam minggu sampai 7 Juli sampai 495,6 juta, menurut American Petroleum Institute (API), dalam sebuah indikator bahwa kelebihan pasokan bahan bakar yang sudah lama mulai berkurang.
Selain itu, Administrasi Informasi Energi A.S. mengatakan pada akhir Selasa bahwa pihaknya memperkirakan produksi minyak mentah 2018 akan meningkat menjadi 9,9 juta barel per hari (bpd) dari 9,3 juta barel per hari tahun ini, meningkat 570.000 barel per hari. Ini turun dari proyeksi bulan lalu yang meningkat 680.000 bpd dari tahun ke tahun.
Meski mengalami revisi sedikit, produksi A.S. masih bisa memecahkan rekor 9,61 juta barel per hari mulai Juni 2015.
Pada saat yang sama, produksi dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) tetap tinggi meski ada sebuah janji yang dipimpin oleh kelompok produsen untuk mengurangi pasokan antara bulan Januari tahun ini dan Maret 2018 untuk memperketat pasar dan menopang harga.
Malam nanti akan dirilis data persediaan minyak mentah mingguan oleh EIA yang diindikasikan terjadi penurunan.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi naik dengan laporan penurunan persediaan minyak mentah AS oleh API. Juga jika malam nanti data EIA terealisir menurun, akan semaking mengangkat harga minyak. Harga minyak mentah diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 46,30-$ 46,80, dan jika harga turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 45,30-$ 44,80.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang