(Vibiznews – Economy & Business) – Pertumbuhan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) melambat pada Oktober 2017. Posisi M2 tercatat Rp5.283,3 triliun atau tumbuh 10,6% (yoy), lebih rendah dibanding dengan bulan sebelumnya yang tumbuh 10,9% (yoy).
Berdasarkan komponennya, perlambatan pertumbuhan M2 tersebut terutama bersumber dari pertumbuhan komponen uang kuasi yang tumbuh melambat dari 9,2% (yoy) pada bulan September 2017 menjadi 8,7% (yoy).
Berdasarkan faktor yang memengaruhi, perlambatan pertumbuhan M2 dipengaruhi oleh kontraksi operasi keuangan Pemerintah Pusat (Pempus) dan perlambatan pertumbuhan aktiva luar negeri bersih. Kontraksi operasi keuangan Pempus tercermin dari kewajiban Bank Indonesia dan perbankan kepada Pempus yang tumbuh meningkat dari -0,3% (yoy) pada September 2017 menjadi 9,8% (yoy) pada Oktober 2017.
Sementara itu, aktiva luar negeri bersih tumbuh melambat dari 20,5% (yoy) pada September 2017 menjadi 18,1% (yoy) pada Oktober 2017.
Di sisi lain, kredit yang disalurkan perbankan pada akhir Oktober 2017 tercatat Rp4.588,5 triliun atau tumbuh 8,0% (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan September 2017 yang tumbuh 7,7% (yoy).
Suku bunga kredit dan suku bunga simpanan berjangka kembali menurun, mencerminkan berlanjutnya transmisi pelonggaran kebijakan moneter. Pada Oktober 2017, rata-rata suku bunga kredit tercatat 11,55% atau turun 5 basis poin dari bulan sebelumnya. Demikian halnya suku bunga simpanan berjangka dengan tenor 1, 3, 6, dan 12 bulan yang masing-masing tercatat 5,89%, 6,32%, 6,74%, dan 6,93% atau turun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 6,09%, 6,46%, 6,80%, dan 6,99%.
Selasti Panjaitan/VMN/VBN/Senior Analyst Stocks-Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang