(Vibiznews – Commodity) Harga kopi arabica berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York pada penutupan perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (09/12) kembali berakhir lemah. Pelemahan harga kopi arabica tertekan perkiraan panen besar di Brazil.
Dealer mengatakan prospek panen yang lebih besar di Brasil tahun depan menekan pasar. Commerzbank mengatakan perhatian sudah terfokus pada tanaman Brasil berikutnya, dimanakemungkinan akan jauh lebih tinggi lagi, ini merupakan tahun hasil panen tinggi dalam siklus panen dua tahun. Hal ini kemungkinan akan membatasi potensi kenaikan harga kopi. Juga menambahkan, tingkat pasokan di negara-negara konsumen sangat tinggi.
Harga kopi arabika berjangka untuk kontrak paling aktif bulan Maret 2018 ditutup turun pada posisi 1,2260 dollar, turun sebesar -0,30 sen atau setara dengan -0,24 persen.
Untuk minggu ini harga kopi arabica merosot 4,6 persen, sebagian terganjal penurunan mata uang Real Brazil dan perkiraan peningkatan pasokan.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah jika penguatan Dollar AS berlanjut dengan adanya ekspektasi kenaikan suku bunga AS. Harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menguji level Support di posisi 1,2000 dollar dan 1,1700 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan dihadapi jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 1,2600 dollar dan 1,2900 dollar.
Asido Situmorang/VMN/VBN/Editor & Senior Analyst Vibiz Research Center