Penjualan Eceran Triwulan IV 2017 Tumbuh Meningkat

1000

(Vibiznews – Economy) – Survey Penjualan Eceran (SPE) merupakan survey bulanan yang dilaksanakan sejak bulan September 1999 dan bertujuan untuk memperoleh informasi dini mengenai arah pergerakan Produk Domestik Bruto (PDB) dari sisi konsumsi. Sejak Januari 2015 survey dilakukan terhadap +/- 700 pengecer sebagai responden dengan metode purposive sampling di 10 kota yaitu Jakarta, Semarang, Bandung, Surabaya, Medan, Purwokerto, Makassar, Manado, Banjarmasin dan Denpasar.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Bank Indonesia, Penjualan eceran sepanjang triwulan IV 2017 tumbuh meningkat. Hal ini terindikasi dari rata-rata Indeks Penjualan Riil (IPR) hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) sepanjang triwulan IV 2017 yang tumbuh 1,8% (yoy), meningkat dibandingkan 0,2% (yoy) pada triwulan III 2017. Peningkatan penjualan eceran ini terutama bersumber dari kenaikan penjualan pada kelompok bahan bakar kendaraan bermotor, makanan dan minuman serta sandang.

Pada bulan Desember 2017, Indeks Penjualan Eceran Riil (IPR) tercatat sebesar 219,5, tumbuh 6,2% (mtm) atau 0.7%(yoy), melambat dari 2,5% (yoy) pada November 2017 terutama karena kontraksi penjualan komoditas perlengkapan rumah tangga, peralatan informasi dan komunikasi, serta suku cadang dan aksesori. Secara bulanan, penjualan eceran bulan Desember tersebut tumbuh lebih tinggi dari 2,2%(mtm) pada bulan November 2017, didorong oleh faktor musiman perayaan Natal dan liburan akhir tahun. Penurunan IPR pada bulan Desember 2017 diperkirakan temporer dan diperkirakan kembali tumbuh membaik sebesar 1,4% (yoy) pada Januari 2018.

Peningkatan penjualan eceran pada Desember 2017 tersebut terjadi pada sebagian besar kelompok komoditas, tertinggi pada kelompok barang budaya dan rekreasi diikuti oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau yang masing-masing tercatat tumbuh 5,2% (mtm) dan 7,5% (mtm), meningkat dari -2,1% (mtm) dan 2,1% (mtm) pada bulan sebelumnya.

Hasil Survei juga mengindikasikan peningkatan tekanan kenaikan harga di tingkat pedagang eceran dalam tiga bulan mendatang (Maret 2018). Indikasi tersebut tercermin dari kenaikan Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 3 bulan dari 152,8 pada bulan sebelumnya menjadi 158,2 pada survei Desember 2017.

 

 

Sumber : Bank Indonesia

Belinda Kosasih/Coordinating Partner of Banking Business
Editor : Asido Situmorang

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here