Kondisi Bisnis di Australia Sedang di Puncak Kejayaan dalam 1 Dekade

1095

Salah satu institusi keuangan terbesar di Australia yaitu  National Australia Bank (NAB) hari Kamis (8/02) mengumumkan data yang menunjukkan kondisi bisnis di negeri tersebut hingga kuartal terakhir tahun 2017. Dari survey yang dilakukan oleh bank tersebut, kondisi bisnis Australia (rata-rata kondisi perdagangan/penjualan, profitabilitas dan lapangan kerja) meningkat sedikit  di kuartal empat tahun lalu dari tingkat yang sudah meningkat sebelumnya.

Menurut survey NAB kondisi bisnis naik menjadi +15 di Q4 2017, yang jauh di atas rata-rata jangka panjang +1 dan merupakan level tertingginya sejak awal 2008. Kondisi bisnis juga positif di semua industri hanya untuk kedua kalinya sejak awal tahun 2008. Namun kondisi bisnis ritel terus tertinggal jauh di belakang industri lainnya, meski terjadi peningkatan yang signifikan di kuartal tersebut.

Namun untuk kepercayaan bisnis dari pelaku bisnis yang disurvey NAB pada Q4 2017 menurun sedikit menjadi +6 poin indeks atau turun 2 poin dari kuartal sebelumnya. Sekalipun  terdapat sedikit kemunduran dalam kepercayaan selama kuartal keempat, perusahaan di Australia masih mengindikasikan niat investasi yang lebih kuat dalam 12 bulan ke depan.  Perusahaan yang mengalami kemerosotan dalam kepercayaan bisnis paling banyak disebabkan pada biaya upah.

Secara keseluruhan, indikator utama kondisi bisnis membaik pada triwulan keempat dan memberikan sinyal yang menunjukkan ekspansi lanjutan dalam 12 bulan ke depan.  NAB juga mencatat tingkat utilisasi kapasitas bisnis naik sedikit ke  82,5% dibandingkan dengan rata-rata jangka panjang sebesar 80,6%, yang merupakan tanda  menggembirakan bagi meningkatnya permintaan tenaga kerja dan belanja modal di masa depan.

Dari kondisi bisnis negara yang memiliki mata uang aussie dollar ini masih kurang kuat untuk mengangkat kembali nilai mata uang negara tersebut dari posisi tinggi di awal tahun 2018. Terpantau nilai aussie dollar dalam pair AUDUSD telah jatuh ke posisi terendah dalam 4 minggu pada minggu yang sedang berjalan. Pada awal tahun kurs sempat naik ke posisi tertinggi dalam 2 1/2 tahun lebih sejalan dengan anjloknya dollar AS.

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group
Editor: Joel H

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here