(Vibiznews – Commodity) – Mengakhiri perdagangan soft commodities sepanjang bulan Februari 2018 di bursa ICE New York, harga kopi dunia alami penurunan dibandingkan harga perdagangan bula sebelumnya. Buruknya perdagangan kopi berjangka sepanjang bulan kedua tahun ini dipicu oleh laporan ekspor negara produsen kopi Brasil bulan Januari.
Harga kopi berjangka untuk kontrak bulan Mei periode perdagangan bulan Februari turun 0,80 sen per pound dari perdagangan bulan Januari, harga kopi akhir Februari menjadi $1,22 per pound. Harga kopi pada bulan tersebut sempat turun ke $1,16 setelah laporan ekspor kopi Brasil yang mengecewakan.
Untuk harga kopi ujung perdagangan bulan Februari yang berakhir Kamis dini hari (01/03) alami kenaikan menurut analis Vibiz Research Center menerima sentimen positif laporan ekspor kopi global yang didapat dari data lembaga perdagangan kopi internasional periode bulan Januari. International Coffee Organization melaporkan ekspor kopi global naik 20,7 persen pada Januari dari tahun sebelumnya, dengan lonjakan kopi robusta 48,2 persen.
Harga kopi berjangka jenis Arabica untuk kontrak bulan Mei akhir sesi Amerika naik 0,9 persen atau 0,7 persen pada $1,22 per pound. Lalu untuk harga kopi robusta turun $11 atau 0,6 persen menjadi $ 1.724 per ton. Turunnya harga kopi robusta oleh profit taking setelah sebelumnya naik menerima sentimen laporan meningkatnya ekspor kopi Vietnam.
Untuk perdagangan hari ini diperkirakan masih menunjukkan jalur peningkatan oleh sentimen fundamentalnya, dan semakin kuat jika dollar AS retreat. Kopi Arabika akan bergerak pada kisaran resisten $1,22 – $1,35 dan jika terjadi koreksi turun ke support $1,19 -$1,05.
Jul Allens/Analyst Vibiz Research Centre-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang