Lembaga Pemeringkat Rame-rame Naikkan Kredit Rating Indonesia

869

(Vibiznews – Economy) – Perekonomian Indonesia yang baik ditinjau dari kondisi makro ekonomi Indonesia terhadap guncangan eksternal yang telah terus diperkuat dalam beberapa tahun terakhir dan kebijakan makro ekonomi yang secara konsisten diarahkan untuk menjaga stabilitas, membuat berbagai lembaga rating internasional meningkatkan rating kredit Indonesia dari BBB- menjadi BBB dengan outlook stable sperti Fitch dan Moody’s, termasuk lembaga pemeringkat asal Jepang yaitu Japan Rating Credit (JRC) yang belum lama ini menaikkan Sovereign Credit Rating (SCR) Republik Indonesia dari BBB-/Outlook Positif menjadi BBB/Outlook Stable.

Hari ini Lembaga pemeringkat Rating and Investment Information, Inc. (R&I) menaikkan Sovereign Credit Rating (SCR) Republik Indonesia dari BBB-/Outlook Positif menjadi BBB/Outlook Stable.

Dalam keterangan tertulisnya, R&I menyatakan bahwa faktor kunci yang mendukung kenaikan SCR Indonesia adalah perekonomian Indonesia yang terus menunjukkan kinerja baik dengan inflasi yang rendah dan stabil, defisit fiskal yang terjaga, serta utang pemerintah yang rendah.

“Perekonomian menjadi lebih tangguh terhadap guncangan eksternal, yang mencerminkan defisit akun berjalan kecil dan cadangan devisa yang cukup banyak,” demikian laporan R&I, Rabu (7/3).

Selain itu, pembangunan infrastruktur juga menunjukkan kemajuan dan iklim investasi semakin membaik. R&I juga mencatat, upaya pemerintah dalam meningkatkan penerimaan pajak antara lain melalui penguatan basis data perpajakan cukup baik. “Mengenai besarnya penerimaan pajak, yang menurut kami adalah salah satu isu yang harus ditangani, upaya pemerintah, memperkuat basis pengumpulan pajak, dapat dipandang baik.”

Lebih lanjut, R&I meyakini bahwa kebijakan yang berfokus pada stabilitas makro ekonomi dan rangkaian inisiatif reformasi struktural akan terus berlanjut di tengah berbagai agenda politik yaitu Pilkada 2018 serta Pemilu legislatif dan Pemilu Presiden 2019.

R&I  memandang tren pertumbuhan ekonomi diperkirakan terus berlanjut, inflasi akan berada pada kisaran 3-4% didukung kebijakan moneter yang prudent, stabilitas sistem keuangan akan tetap terjaga, defisit transaksi neraca berjalan akan sedikit melebar pada kisaran 2%, dan defisit fiskal akan berada di bawah pagu yang ditetapkan sebesar 3% terhadap PDB.

R&I sebelumnya memperbaiki outlook SCR Republik Indonesia dari Stable menjadi Positive, sekaligus mengafirmasi rating pada BBB- (Investment Grade) pada 5 April 2017.

 

  Belinda Kosasih/Coordinating Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting Group

Editor : Asido Situmorang

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here