Pelemahan Mingguan Bayangi Kuatnya Harga Minyak Mentah Akhir Pekan

783

(Vibiznews – Commodity) – Hari terakhir perdagangan komoditas energy pekan ini di hari Jumat (09/03) terpantau harga minyak mentah sedang rebound setelah 3 hari berturut anjlok. Kenaikan harga minyak mentah berjangka menerima sentimen positif dari   optimisme atas sebuah rencana pertemuan antara Presiden Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden A.S. Donald Trump.

Tawaran Trump tersebut membuat Presiden Korut Kim Jong Un berjanji untuk menahan diri dari uji coba nuklir atau rudal jarak jauh, sehingga dampaknya perdagangan bursa saham kawasan Asia akhir pekan ditutup meningkat.

Harga minyak mentah berjangka AS. West Texas Intermediate (WTI) berada di $ 60,61 per barel, naik 49 sen atau 0,8 persen. Demikian juga dengan harga minyak jenis Brent berada di $64,25 per barel, naik 64 sen atau 1,01 persen  dari penutupan sebelumnya.  Namun jika melihat pergerakan secara mingguan, harga minyak Brent dan WTI alami  berada di jalur untuk kerugian mingguan masing-masing sekitar 0,5 persen dan 1,34 persen.

Analis Vibiz Research Center memperkirakan prospek perdagangan harga minyak mentah masih lemah oleh sentimen meningkatnya persediaan dan produksi minyak mentah AS. Karena data dari Administrasi Informasi Energi (EIA) AS menunjukkan produksi minyak mentah naik 23 persen sejak pertengahan 2016 menjadi 10,37 juta barel per hari (bpd).

Harga minyak mentah yang dibuka meningkat pada awal perdagangan sesi Asia, di sesi Amerika berada di posisi $60.57 yang naik 0,85% dari perdagangan sebelumnya. Sejak awal sesi sempat naik tinggi ke $60.80 dan turun ke posisi $60.04.  Untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak pada kisaran resisten di $60.92 – $62.15 atau kisaran support di $59.90 – $58.45.

 

Jul Allens, Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group 
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here