Bursa Wall Street Mingguan Anjlok 6 Persen Terganjal Perang Dagang AS-Tiongkok

792
Bursa Wall Street - Vibizmedia Photo

(Vibiznews – Index) Bursa Saham AS turun tajam pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (24/03) , menambah kerugian tajam mingguan, karena kekuatiran perang perdagangan antara AS dan China.

Indeks Dow Jones turun 424,69 poin menjadi ditutup pada 23.533,20 – level terendah sejak November – dengan DowDuPont sebagai saham berkinerja terburuk. Indeks 30-saham juga ditutup koreksi, turun 11,6 persen dari tertinggi 52 minggu.

Indeks S & P 500 turun 2,1 persen menjadi 2.588,26, dengan keuangan turun kembali 3 persen.

Indeks Komposit Nasdaq turun 2,4 persen menjadi 6.992,67.

Ketiga indeks membukukan minggu terburuknya sejak Januari 2016. Dow dan S & P 500 turun 5,7 persen dan 5,9 persen, masing-masing, sementara Nasdaq merosot 6,5 persen. Minggu ini juga berakhir dengan delapan dari 11 sektor S & P 500 terkoreksi.

Presiden AS Donald Trump menandatangani memorandum eksekutif yang akan memberlakukan tarif hingga $ 50 miliar dalam impor China.

Sebagai tanggapan, kementerian perdagangan China mengusulkan daftar 128 produk AS sebagai target retaliasi potensial, menurut pernyataan di situsnya yang diposting Jumat pagi. Kementerian Beijing mengatakan akan mengambil langkah-langkah terhadap 128 barang-barang AS dalam dua tahap jika tidak dapat mencapai kesepakatan dengan Washington, menambahkan bahwa itu juga bisa mengambil tindakan hukum di bawah peraturan Organisasi Perdagangan Dunia.

Teknologi juga menempatkan pasar yang lebih luas di bawah tekanan minggu ini karena saham Facebook turun 13,8 persen dalam periode itu. Facebook turun tajam minggu ini di berita bahwa Cambridge Analytica mengumpulkan data dari 50 juta profil Facebook tanpa izin dari para penggunanya. Pada hari Jumat, saham turun 3,3 persen.

Saham bank juga berada di bawah tekanan. SPDR S & P Bank ETF (KBE) turun 3,4 persen pada hari Jumat dan menuju penurunan mingguan sebesar 7,6 persen. Bank of America menarik kembali 4,5 persen.

Dalam berita perusahaan, saham komponen Dow Nike naik tipis setelah perusahaan pakaian jadi itu melaporkan laba yang lebih baik dari perkiraan. Nike mendapat dorongan dari penjualan di Greater China, yang naik 24 persen.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Eropa masih akan tertekan kekuatiran perang dagang AS-Tiongkok. Namun bisa bergerak naik jika terjadi aksi bargain hunting investor memanfaatkan kelemahan harga saham.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here